JAKARTA, KOMPAS.TV - Wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu, dan tiga anggota keluarganya tewas dalam kebakaran di rumah mereka di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (27/6/2024).
Tiga anggota keluarga Sempurna yang meninggal, terdiri dari istrinya, Elfrida Boru Ginting (48); anaknya, Sudi Investasi Pasaribu (12); dan cucunya, Loin Situkur (3).
Adapun keempat jenazah korban kebakaran di Karo telah dimakamkan di Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo.
Kebakaran tersebut tepatnya terjadi di di Jalan Nabung Surbakti Ujung, Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis dini hari.
Lebih lengkapnya, berikut sederet fakta kasus kematian wartawan di Karo Sumut:
1. Kebakaran Diduga terkait Pemberitaan Judi
Kepala Biro Karo Tribratatv.com Sitta Gurning mengatakan, sebelum kejadian tersebut, Sempurna gencar memberitakan soal perjudian.
"Dia aktif membuat berita perjudian di wilayah Karo," kata Sitta Sabtu (29/6).
Ia pun berharap pihak kepolisian dapat mengusut kasus yang menewaskan Sempurna dan anggota keluarganya tersebut secara tuntas.
"Kami selaku kabiro berharap kepolisian segera mengungkap dan membuka tabir agar kami maupun masyarakat tahu, apa penyebab kebakaran yang mengakibatkan satu keluarga anggota kita ini meninggal," tegasnya, dikutip dari Kompas.com.
2. Olah TKP
Terkait kasus tersebut, polisi pun relah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Pelaksana Harian Kepala Polres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan, menyebut dari olah TKP menunjukkan di rumah korban terdapat barang-barang dagangan yang mudah terbakar, seperti bensin, gas.
Diketahui, rumah korban memang berjualan bensin eceran.
"Dalam rumah yang berukuran sekitar 3,5x9 meter tersebut, korban menyimpan bensin sebagai barang dagangan. Selain itu, ada gas serta kebutuhan sehari-hari lainnya," kata Oloan, Sabtu (29/6).
Baca Juga: Dugaan Keterlibatan TNI dalam Kasus Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Begini Kata Kapuspen TNI
3. Hasil Investigasi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ)
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), mendesak Kapolda Sumut melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran tersebut.
Hasilnya, ditemukan sejumlah fakta, kasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB," kata KKJ Sumutdalam keterangan tertulisnya, yang diterima Kompas.tv, Selasa (2/7).
KKJ Sumut menjelaskan, masalah bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian, memohon kepada korban agar dia juga mendapatkan jatah uang perjudian. Hal itu karena selama ini korban diduga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut.
"Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi. Saat itu, oknum itu mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu. Lalu, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi," jelasnya.
Oknum pengelola judi akhirnya setuju memberikan Rp100 ribu kepada anggota ormas tersebut. Namun anggota ormas tersebut sudah telanjur tersinggung, karena sebelumnya oknum pengelola judi telah mengacuhkan dan meremehkan dirinya.
Anggota ormas itu pun, kata KKJ Sumut, memprovokasi korban hingga membuatnya memberitakan lokasi perjudian yang ada di dekat asrama aparat tersebut. Bahkan, dalam artikelnya, korban mencantumkan nama lengkap oknum tersebut.
KKJ Sumut mengatakan, setelah artikel yang ditulis korban tayang, terdapat oknum aparat yang menghubungi atasan korban dan meminta agar berita tersebut segera diturunkan. Namun permintaan tersebut tak dipenuhi oleh perusahaan korban bekerja.
Tak hanya itu, korban dan rekan-rekannya juga disebut mendapatkan pesan dari ketua salah satu ormas di Kabupaten Karo bahwa mereka sedang diikuti, dan diminta tidak pulang ke rumah.
"Fakta lain terungkap, sebelum rumah korban terbakar, ternyata Sempurna Pasaribu sempat bertemu dengan oknum aparat berinisial HB tersebut," ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, menurut KKJ Sumut, HB meminta agar berita yang sudah tayang segera dihapus. HB juga meminta korban menghapus posting di media sosial. Namun, permintaan itu tak dituruti korban.
Karena tidak ada kesepakatan, korban pun pulang ke rumahnya pada Rabu (26/6/2024) tengah malam. Kemudian sekitar pukul 03.00 WIB terjadilah kebakaran.
4. Dewan Pers Desak Kapolri-Kapolda Bentuk Tim
Dewan Pers menyesalkan tejadinya kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV Sempurna Pasaribu dan 3 keluarganya di Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (27/6/2024)
Dewan Pers pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta Kapolda Sumatera Utara untuk membentuk tim penyelidikan yang bersikap adil dan imparsial dalam mengusut kasus ini.
Dewan Pers, kata ia, juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau KKJ.
Selanjutnya, Dewan Pers juga meminta Panglima TNI dan Pangdam membentuk tim untuk mengusut kasus ini secara terbuka dan imparsial.
"Dewan Pers meminta kepada Komnas HAM dan LPSK untuk turut serta secara melakukan upaya investigasi dan memberikan perlindungan yang dianggap perlu kepada keluarga korban," "kata Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/7).
Baca Juga: Dewan Pers dan KKJ Desak Penyelidikan Kebakaran yang Tewaskan Wartawan dengan Pemberitaan Judi
5. Polisi Periksa 16 Saksi
Polda Sumut hingga Selasa (2/7) telah memeriksa 16 saksi terkait kematian wartawan Tribratatv dalam insiden kebakaran rumah di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan 16 orang yang telah diperiksa merupakan keluarga dan saksi yang melihat kebakaran terjadi.
“Mereka sudah dimintai keterangan, baik dari keluarga maupun orang yang melihat kebakaran,” kata Kombes Hadi di Medan, Selasa (2/7/2024).
Ia bilang, pihaknya masih mendalami kasus ini, termasuk penyebab kebakaran. Penyelidikan dan penyidikan kasus kematian wartawan di Karo ini juga masih berjalan.
6. TNI Minta Bukti soal Anggotanya Pemilik Lapak Perjudian
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan isu keterlibatan anggota TNI pemilik lapak judi perlu dibuktikan agar tidak menjadi rumor belaka dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Brigjen Kristomei mengatakan bahwa pihaknya meminta masyarakat untuk melaporkan dan memberikan bukti adanya keterlibatan anggota TNI AD dalam kasus judi online dan diduga menjadi penyebab kematian Sempurna.
"Jika benar terbukti, pasti akan kita proses hukum sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," kata Kristomei, Selasa (2/7).
6. TNI Tunggu Penyelidikan Polisi
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut TNI menunggu penyelidikan polisi terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit dalam kasus tewasnya wartawan Tribrata TV.
“Kami serahkan kepada yang menyelidiki saat ini. Kami menunggu semuanya. Jadi, proses ini berjalan kami menunggu lembaga yang bekerja. Kita tunggu saja mudah-mudahan semua bisa jelas dalam waktu dekat,” kata Nugraha dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (3/7), dikutip dari Antara.
Meski demikian, ia memastikan apabila terbukti adanya anggota prajurit terlibat, maka akan ada tindakan tegas.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.