JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak keluarga menyebut siswi SD Negeri 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat berinisial A yang meninggal dunia usai mengalami luka bakar 80 persen kerap menjadi korban bullying atau perundungan oleh temannya.
Seperti diketahui, A mengalami luka bakar usai diduga disiram bensin oleh salah satu teman laki-laki di sekolahnya, hingga terbakar api.
Kakak sepupu A, Media Madona menyebut, menurut pengakuan adiknya yang berada di kelas 4 SD tersebut, korban memang kerap dirundung temannya itu.
Perundungan yang diterima adik sepupunya itu, lanjut dia, berupa kekerasan fisik seperti ditendang hingga ditonjok.
"Setelah kejadian kebakaran dialaminya, adek saya ini baru berani buka suara. Dia ngomong ke kakak kandungnya 'Kak, selama ini adek sering di-bully, ditendang, dipukul, digembleng kepalanya, ditonjok dari belakang sama pelaku penyiraman ini," kata Madona, di Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (25/5/2024).
Menurut penjelasannya, A sudah melaporkan perundungan dirinya ke salah satu guru di sekolahnya.
Namun, respons sang guru justru menasihati adik sepupunya tersebut untuk tidak bermain dengan anak laki-laki.
"Sudah mengadu ke salah satu guru, tetapi gurunya malah mengatakan 'kamu kan perempuan, ngapain main sama anak laki-laki," ujarnya.
"Kan seharusnya tidak begitu jawaban dari guru. Kan kalau di sekolah, berteman sama saja mau laki-laki ataupun perempuan."
Lebih lanjut, Madona pun berharap peristiwa tragis yang dialami adik sepupunya tersebut dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Kasus Siswi SD Tewas Diduga Dibakar Temannya, KemenPPPA: Kami Minta Polisi Usut Tuntas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.