Kompas TV regional bali nusa tenggara

BMKG: Kekeringan Meteorologis Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah NTB

Kompas.tv - 21 Mei 2024, 14:44 WIB
bmkg-kekeringan-meteorologis-berpotensi-landa-sejumlah-wilayah-ntb
Ilustrasi. BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan meteorologis yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Sumber: Kemkominfo)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

MATARAM, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan meteorologis yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Peringatan ini disampaikan setelah BMKG melakukan pemantauan, analisis, dan prediksi curah hujan dasarian di wilayah tersebut.

Berdasarkan keterangan Prakirawan BMKG NTB Ni Made Adi P, terdapat indikasi kekeringan meteorologis yang berpotensi terjadi di sebagian wilayah di Pulau Sumbawa.

Indikasi ini ditandai dengan adanya hari-hari kering berturut-turut tanpa adanya hujan di beberapa daerah.

"Kondisi siaga kekeringan diperkirakan akan terjadi di Kecamatan Wawo (Kabupaten Bima), Kecamatan Lape, dan Kecamatan Moyohilir (Kabupaten Sumbawa)," ungkap Ni Made, Selasa (21/5/2024), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Peringatan Dini 21-22 Mei 2024, BMKG: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah-Wilayah Ini

Sementara level waspada kekeringan diprediksi akan terjadi di sejumlah kecamatan lain seperti Kecamatan Pajo (Kabupaten Dompu), beberapa kecamatan di Kabupaten Bima, Kecamatan Pringgabaya, Sambelia, dan Suela (Kabupaten Lombok Timur), serta beberapa kecamatan di Kabupaten Sumbawa.

BMKG mencatat, kondisi cuaca di NTB saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nilai indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang berada pada kondisi netral, nilai Indian Ocean Dipole (IOD) yang diprediksi akan menjadi positif hingga September 2024, serta dominasi angin timuran di wilayah Indonesia bagian selatan.

Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terpantau di wilayah Indonesia hingga awal Mei 2024 juga berkaitan dengan potensi peningkatan awan hujan di beberapa wilayah, termasuk NTB.

"Pada dasarian III Mei 2024 (21 – 31 Mei 2024) diprediksi terdapat potensi hujan kurang 20 milimeter/dasarian dengan probabilitas 80 persen yang akan terjadi di seluruh Pulau Sumbawa serta Pulau Lombok, kecuali sebagian Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Lombok Barat," jelas Ni Made.

Masyarakat NTB diimbau untuk mengantisipasi potensi kekeringan yang dapat berdampak pada berbagai sektor, terutama pertanian dan ketersediaan air bersih.

Baca Juga: Siap-Siap, Pesisir Jakarta Bakal Banjir Rob! Terjadi Pekan Depan, BMKG Deteksi Mulai 21-29 Mei 2024


 



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x