Kompas TV regional bali nusa tenggara

Meriah Pawai Takbiran di Gili Trawangan, Turis Prancis: di Negara Kami Tak Ada yang seperti Ini

Kompas.tv - 10 April 2024, 06:15 WIB
meriah-pawai-takbiran-di-gili-trawangan-turis-prancis-di-negara-kami-tak-ada-yang-seperti-ini
Pawai takbiran meriahkan perayaan akhir Ramadan 1445 H di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/4/2024). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Edy A. Putra

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Akhir Ramadan di Tanah Air biasanya ditandai dengan pawai takbiran yang meriah. Pawai yang menandai pesta kemenangan di akhir Ramadan itu juga digelar di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/4/2024) malam.

Pawai yang diikuti ratusan warga itu dimulai bakda isya usai Kementerian Agama RI menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Ratusan warga yang terdiri dari tua muda, lelaki perempuan, hingga anak-anak dalam balutan busana muslim bernuansa hitam putih itu bergerak dari halaman Masjid Agung Baiturrahman menyusuri ruas jalan pantai timur Gili Trawangan.

Baca Juga: Pawai Obor Meriahkan Malam Takbiran di Makassar

Pawai dipimpin oleh dua lelaki bersorban dengan pedang terhunus di atas kuda, diikuti mobil berbentuk Ka’bah.

Takbir bergema berseling tabuhan beduk. Di belakangnya, barisan ratusan warga berjalan sembari membawa lelampu kelap-kelip. Ada pula yang mengibarkan bendera merah putih dan bendera Palestina.

Dua lelaki berkuda yang menggambarkan sahabat Nabi Muhammad SAW memimpin pawai takbiran di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/4/2024). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

H Usman, salah seorang lelaki bersorban yang memimpin pawai, menuturkan, konsep pawai takbiran tahun ini menceritakan tentang perjalanan empat sahabat Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan syiar agama Islam.

Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW memiliki empat sahabat, yakni Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

“Konsepnya sahabat Nabi dulu, ada empat. Tapi karena kudanya terbatas, kita pakai dua kuda saja,” ujar H Usman kepada Kompas.tv di Gili Trawangan, Selasa (9/4).

“Ceritanya jaman dulu, sahabat Nabi berziarah, berperang, perang untuk mensyiarkan agama Islam,” jelasnya. 

Baca Juga: Suasana Takbiran Idulfitri di Suriah, Anak-anak Pengungsi Nyalakan Lentera Bersama Relawan

Pawai takbir yang digelar di sepanjang ruas jalan utama pantai timur Gili Trawangan itu tak ayal menyedot animo warga dan wisatawan.

Saat rombongan pawai melintas, dentum musik dari bar-bar pun berhenti demi menghormati seruan takbir dan tabuhan beduk. 

Wisatawan lokal maupun asing pun berlomba mengabadikan kemeriahan pawai takbir lewat gawai ponsel mereka. 

Pasangan Sofiane dan Dorine salah satunya. Dua wisatawan asal Saint Etienne, Prancis itu bahkan tak segan turut mengikuti perjalanan pawai takbiran.

“Ini sungguh indah, karena merayakan akhir Ramadan. Nyanyiannya, kembang api, indah!” ujar Sofiane.

“Kami pun muslim. Dan di negara kami, Prancis, tak ada perayaan meriah semacam ini. Buat kami, ini budaya yang sungguh berbeda. Dan sungguh membahagiakan menyaksikan banyak orang merayakan akhir Ramadan, kami sangat senang,” sambung Dorine.

Sofiane dan Dorine, dua wisatawan asal Prancis yang menikmati pawai takbiran di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/4/2024). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

Sofiane bahkan membagi perayaan Idulfitri di Prancis yang disebutnya sangat berbeda dengan Indonesia.

“Di Prancis, kami pergi salat Id di pagi hari, jam 7 atau 8, kami salat, dan setelahnya kami berkumpul bersama keluarga dan makan bersama, menghabiskan waktu bersama-sama,” tutur lelaki berjanggut ini.

Lebih lanjut ia menyebut, tak ada perayaan takbiran di akhir Ramadan semeriah di Indonesia. 

“Tidak ada di Prancis, karena negara kami bukan negara muslim. Kami hanya pergi ke masjid dan salat bareng-bareng, lalu setelahnya semua orang berkumpul bersama keluarga masing-masing.”

Baca Juga: Kapolda Minta Warga Jakarta Tidak Lakukan Takbir Keliling

Pawai takbiran berakhir sekitar pukul 11 malam, dan warga pun membubarkan diri untuk beristirahat agar dapat menjalankan ibadah salat Idulfitri esok pagi.


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x