Ia pun mengakui proses disposal amunisi yang sudah kedaluwarsa cukup panjang. Di mana terdapat perlakuan khusus terhadap amunisi kedaluwarsa tersebut.
"Pasti treatment khusus untuk amunisi (kedaluwarsa). Karena amunisi ini kan, karena kami waktu mau menggunakan sudah disiapkan, dibuka dari packnya. Selama perjalanan tidak digunakan. Setelah dicek, tidak laik lagi setelah sekian tahun," jelasnya.
"Inilah yang akan kami rencana disposal. Prosedurnya tadi yang ditanyakan, kami perlu cek lagi betul tidak jumlahnya sekian. Kondisinya sudah harus didisposal, kami laporkan. Ada proses," sambungnya.
31 Rumah Warga Rusak
Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyebut berdasarkan data sementara, terdapat 31 rumah warga mengalami kerusakan akibat ledakan gudang amunisi daerah (gudmurah) di Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak/bolong," kata Asmawa, Minggu.
Menurut penjelasannya, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen, mulai dari menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan.
Untuk penanganan rumah warga yang rusak, Pemerintah Kabupaten Bogor, lanjut dia, akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Baca Juga: Janji Panglima TNI, Bakal Ganti Rugi Rumah yang Terdampak Ledakan Gudang Amunisi
Panglima TNI Janji Ganti Rugi
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan pihaknya akan bertanggung jawab dengan memberikan ganti rugi terhadap rumah warga yang terdampak ledakan.
"Tentu nanti kita akan data, aparat teritorial sekarang sedang bekerja. Nanti apabila ada kerusakan di rumah masyarakat akan kita ganti," kata Agus, dalam konferensi pers, Minggu.
Ia menambahkan Pj Gubernur Jawa Bey Machmudin juga telah menyatakan siap membantu jika terdapat kerugian kerusakan di rumah warga.
TNI akan Lakukan Evaluasi
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan tidak ada korban jiwa terkait insiden ledakan gudang peluru di Ciangsana, Bogor.
Meski demikian ia berjanji akan mengevaluasi tata cara penyimpanan di gudang peluru milik TNI.
"Jadi sebetulnya ini gudang untuk penyimpanan munisi-munisi yang akan di-disposal (dimusnahkan). Jadi ini memang cukup riskan untuk mengelola gudang seperti ini,” kata KSAD Jenderal Maruli, Minggu.
“Tapi secara persyaratan penyimpanan barang berbahaya, kita bersyukur bahwa sampai dengan saat ini walaupun sekitar 150 ribu munisi yang ada dalam gudang itu, sampai dengan sekarang tidak ada korban. Namun, cara penyimpanannya akan kita evaluasi kembali.”
KSAD Minta Maaf
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyampaikan ucapan permintaan maaf atas ledakan di Gudmurah) Ciangsana, Bogor.
"Yang pertama, saya mengucapkan permohonan maaf untuk masyarakat sekitar, khususnya atas kejadian ini," kata Maruli, Minggu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.