JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkap fakta baru terkait perkembangan kasus satu keluarga tewas setelah melompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakart Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, keluarga yang beranggotakan empat orang itu ternyata tertutup dari keluarga besarnya hingga lingkungan sosial.
Hal tersebut diketahui penyidik kepolisian setelah melakukan pemeriksaan terhadap 12 saksi terdiri atas keluarga besar hingga teman selama proses penyelidikan.
Baca Juga: Polisi Sulit Ungkap Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan: Tak Ada Jejak Sama Sekali
"Memang ada ketertutupan atau bisa dikatakan introvert antara keluarga yang empat ini dengan keluarga besarnya. Tapi kita dapat informasi-informasi itu sifatnya sangat subjektif," kata Gidion kepada wartawan di Jakarta pada Senin (18/3/2024).
Bahkan, lanjut Gideon, penyidik kepolisian menemukan fakta kalau satu keluarga yang tewas terdiri atas ayah EA (50), ibu AIL dan dua anaknya berinisial JWA (13) dan JL (16) telah dua tahun tidak komunikasi dengan keluarga besar.
"Ini sudah enggak komunikasi lama, sudah ada 2 tahun enggak komunikasi dengan keluarganya," ucap Gideon.
Sebelum memutuskan lompat dari apartemen, Gideon menambahkan, satu keluarga tersebut sempat pindah ke Solo, Jawa Tengah.
Selain itu, dua anaknya juga sudah tidak bersekolah sejak satu tahun yang lalu.
"Yang ada tracing lokasi ya dia ada di Solo tetapi tempatnya di mana kita juga enggak dapat informasi,” ujar Gidion.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.