Lima Tahun Tidak Beroperasi Begini Penampakan Bandara di Tambrauw

TAMBRAUW, KOMPAS.TV - Beginilah penampakan Bandara Werur, Distrik Sausapor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya. Masuk lima tahun sudah bandara ini tidak dioperasionalkan lagi. Padahal bandara ini merupakan salah satu moda transportasi masyarakat setempat selain transportasi darat dan laut.

Dinding bangunan bandara ini sebagian sudah terkelupas, lampu hampir terlepas dan rumput sudah meninggi. Tampak dari luar satu unit kendaraan bertuliskan kementerian perhubungan direktorat jenderal perhubungan udara Bandar Udara Werur Kabupaten Tambrauw.

Kepala Kampung Suyam,  Willem Mambrasar mengaku, bandara ini sudah tidak difungsikan karena hingga saat ini pemerintah belum membayar hak ulayat. Padahal masyarakat sangat terbantu, saat bandara ini dioperasionalkan, dimana pengurusan ke kantor provinsi lebih mudah dan cepat jika menggunakan transportasi udara.

Sebelum di palang dulunya aktivitas di bandara ramai, ada dua kali penerbangan dalam seminggu dengan menggunakan pesawat caravan. Harga tiket Rp 300.000 per orangnya, namun semenjak terhenti masyarakat harus menempuh perjalanan enam jam dari Tambrauw untuk sampai di Kota Sorong, jika melewati jalur darat, sedangkan dengan transportasi kapal laut menghabiskan waktu 24 jam perjalanan.