JAKARTA, KOMPAS.TV- Banjir besar yang menggenangi Demak dan Kudus, Jawa Tengah, kini berangsur surut. Lantaran tanggul Sungai Wulan yang jebol sudah berhasil ditutup. Adalah BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang melakukan penutupan tanggul tersebut.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, pihaknya telah menutup dua titik tanggul yang jebol yang terletak di sisi hilir dan hulu hanya dalam waktu 3 hari, dimulai dari Minggu (11/2/2024) dan selesai pada Rabu (14/2) kemarin.
Cara yang dilakukan adalah dengan metode pemasangan jumbo bag. Selain itu, WIKA juga melakukan pemancangan sheet pile baja menggunakan amphibious excavator, serta berkoordinasi dengan Kementerian PUPR serta Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.
"Berkat gerak cepat tersebut, air dari Sungai Wulan tidak lagi mengalir ke perkampungan warga di Desa Ketanjung dan Karanganyar, Demak," kata Agung dalam keterangan resminya, Sabtu (17/2).
Baca Juga: Media Barat Sorot Kemeriahan Pemilu 2024, Tetap Digelar di Tengah Banjir dan Bertabur Diskon
"Sementara genangan air pada Jalur Pantura berangsur-angsur menurun, sehingga masyarakat kembali dapat melewati jalur tersebut," tambahnya.
Saat ini, WIKA berfokus pada penguatan tanggul Sungai Wulan dengan peninggian dan penebalan pada kedua sisinya.
Menurut Agung, kemampuan penanggulangan kebocoran tanggul di Demak menjadi salah satu bukti maanfaat kehadiran WIKA yang juga terlibat aktif dalam penanggulangan sejumlah bencana nasional.
Sebelumnya, WIKA membuka akses reruntuhan pada area terdampak likuifaksi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Yakni dengan menggunakan sejumlah alat berat yang turut dimobilisasi dari proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, guna membantu proses evakuasi sekaligus membuat rekonstruksi area tersebut dapat berjalan cepat.
Baca Juga: Ditunda Karena Banjir, Hari Ini Warga Larangan Kota Tangerang Laksanakan Pemilu Susulan
Kemudian, pada periode awal setelah gempa bumi di Cianjur, WIKA langsung menurunkan alat berat berupa excavator dan dump truck untuk membuka akses evakuasi.
Serta mendirikan klinik modular hanya dalam waktu 5 hari untuk pengobatan warga yang menjadi korban, sehingga dapat tertangani dengan cepat.
“Dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki, kami bisa bergerak dengan cepat, menyinergikan sumber daya yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia sehingga melakukan penanganan kerusakan untuk penanggulangan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” tuturnya.
Selain penutupan tanggul yang jebol, banjir di Demak dan Kudus mulai surut juga disebabkan turunnya curah hujan. Hal itu sebagai hasil operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan pihak terkait.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.