BANDUNG, KOMPAS.TV - Insiden kecelakaan antara Kereta Api (KA) Turangga dengan Kereta Lokal Commuter Line Bandung Raya yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024) memakan empat korban jiwa.
Dari keempat korban jiwa tersebut, salah satu korban di antaranya adalah masinis KA Lokal Commuter Line Bandung Raya bernama Julian Dwi Setiyono.
Korban Julian Dwi Setiyono meninggalkan seorang istri bernama Santika Fujasari dan anak perempuan yang masih kecil.
Baca Juga: Santunan untuk Korban Kecelakaan KA Turangga dan Commuter Line: Meninggal Rp50 Juta, Luka Rp20 Juta
Julian dan Santika menikah pada 3 Maret 2019. Dari pernikahan tersebut, Julian dan Santika dikaruniai seorang anak perempuan bernama Ayasha Halwa Zafirah.
Dilansir dari akun media sosialnya, Julian Dwi Setiyono menuliskan bahwa saat ini dirinya tinggal di Cimahi, Bandung.
Ia pernah belajar di SMPN 1 Padalarang. Kemudian, melanjutkan pendidikan di SMK Pusdik Hubad Cimahi.
Sebelum menjadi masinis di PT Kereta Api Indonesia atau KAI, Julian Dwi Setiyono pernah bekerja di sejumlah tempat.
Misalnya, ia bekerja sebagai staf di PT SARI Enesis Indah, drafter di PT Wethco Indonesia, serta PPPPTK BMTI (TTUC/TEDC) Bandung.
Baca Juga: Kecelakaan KA Turangga Vs Bandung Raya, Pengamat: Segera Bangun Double Track
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Ahmad Fadilah di rumah duka di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1), Julian Dwi Setiyono merupakan sosok teman kerja yang baik di PT KAI. Ia juga dikenal sebagai orang yang taat pada ajaran agama.
Almarhum Julian Dwi Setiyono menjadi masinis di PT KAI sejak 2019 hingga Januari 2024 atau lima tahun lamanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.