Sementara itu, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim mengatakan bahwa agar tetap pada jalurnya, TNI dan Polri tetap netral dalam pemilu. Karena mengingat tahapan pemilu 2024 semakin dekat. Oleh karena itu perlu membangun kerja sama sejak dini untuk mengantisipasi kerawanan kamtibmas.
“Deklarasi damai dan rakor lintas sektoral ini mengharap peran para peserta pemilu, stakeholder dan masyarakat untuk menjadikan ini momentum memberikan kesadaran akan pentingnya memahami aturan pemilu serta menjaga stabilitas menjelang pemilu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dandim menjelaskan bahwa pemilu adalah pesta demokrasi yang merupakan ciri khas bangsa yang berdasarkan kedaulatan rakyat. Oleh karena itu, pemilu harus dijalankan dengan mengedepankan prinsip keamanan, ketertiban dan integritas.
“Dalam mewujudkan pemilu damai kami mengajak seluruh peserta pemilu dan seluruh elemen masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoax yang dapat memicu konflik dan perpecahan. Dan dalam ajang kampanye kita jadikan ajang diskusi dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat dan jangan terjerumus kedalam politisasi SARA, suku, agama atau ras dan antar golongan,”ujarnya.
Selain itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Rogib Triyanto menambahkan bahwa dengan adanya sinergi dan bahu membahu dalam mengelola kamtibmas di wilayah Bojonegoro maka saat ini kondisinya relatif stabil. Meski demikian ada beberapa tantangan di Bojonegoro, salah satunya Kabupaten Bojonegoro diketahui wilayah yang cukup luas sehingga butuh waktu dalam pendistribusian logistik dalam pelaksanaan pemilu.
“Kedispilinan para peserta pemilu juga sangat penting diantaranya mengimbau untuk para pendukung partai saat berkampanye harus tertib berlalu lintas,” imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.