GORONTALO, KOMPAS.TV - Proses penyelidikan penyebab kematian mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo mulai dilakukan dan secara marathon, penyidik mulai memanggil dan memeriksa saksi-saksi terkait.
Kapolres Bone Bolango AKBP Muhamad Ali menyebut, sejak dimulainya proses penyelidikan, sudah ada 13 saksi yang dimintai keterangan, mulai dari saksi pelapor, 10 orang dari panitia dan 3 orang dari peserta pengaderan.
Dari pemeriksaan sementara, penyidik menemukan adanya bukti dugaan awal H-S, mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo meninggal dunia.
Sementara itu, salah satu saksi yang diperiksa menyidik menyebut diduga ada tindakan kekerasan terhadap H-S saat pengkaderan dilakukan. Tak hanya itu, polisi juga menemukan bercak darah dibagian bibir H-S berdasarkan bukti foto yang diberikan pihak keluarga.
Kasatreskrim Polres Bone Bolango menyebut, pelaksanaan kegiatan ini sama sekali tidak ada pemberitahuan kepada aparat setempat dan lebih fatal lagi, ada kesan kematian H-S diduga sengaja ditutup tutupi oleh pihak pihak tertentu.
Baca Juga: Mahasiswa IAIN Gorontalo Meninggal Saati Ikut Pengaderan, Keluarga Temukan Sejumlah Kejanggalan
Diketahui, kegiatan pengkaderan mahasiswa baru Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai yang dilakukan pada 1 Oktober, sempat dihebohkan dengan meninggalnya salah satu peserta yang berujung pada laporan polisi oleh pihak keluarga.
#mahasiswaiain
#Menginggalsaatpengaderan
#pengaderan
#gorontalo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.