Penilaian penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik di ajang GMP Award 2023 dilakukan atas kinerja tahun 2022. Penilaian tersebut diikuti 13 badan usaha pertambangan pemegang Kontrak Karya (KK), 33 badan usaha pertambangan pemegang PKP2B, 30 badan usaha pertambangan IUP PMA, 224 badan usaha pertambangan pemegang IUP PMDN, 20 badan usaha pertambangan pemegang IUP BUMN, 9 badan usaha pertambangan pemegang IUPK, dan 65 badan usaha pertambangan pemegang IUJP.
Pertanian Berkelanjutan
Program Petani Penangkar Benih Padi Unggul Bersertifikat di Kecamatan Batangtoru mengantarkan PTAR meraih Penghargaan Subroto 2023 Bidang PPM Mineral Terinovatif, Kategori Logam Sub Kategori Bidang Peningkatan Pendapatan Riil dan Pekerjaan. Penghargaan Subroto sendiri merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. Penghargaan ini merupakan puncak peringatan Hari Jadi Pertambangan ke-78.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan Perusahaan memiliki berbagai program PPM, termasuk program pertanian untuk petani penangkar benih padi bersertifikat, yang secara nyata telah berkontribusi pada program pemerintah dan Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan kedua yaitu meningkatkan pertanian berkelanjutan.
“Dalam menjalankan program PPM, kami tentu melihat di antaranya pada kebutuhan masyarakat, serta berupaya menciptakan lapangan pekerjaan berbasis potensi lokal untuk peningkatan pendapatan dan penurunan tingkat pengangguran usia produktif di wilayah lingkar tambang. Penghargaan Subroto ini merupakan apresiasi tak terhingga atas upaya kami dalam berkontribusi positif bagi masyarakat di sekitar area operasional kami,” kata Ruli.
Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah, menambahkan program petani penangkar benih padi unggul bersertifikat di Batangtoru yang dimulai sejak tahun 2016 berawal dari Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng, terus berkembang hingga tahun 2023, dan telah melibatkan 43 petani di enam desa. Dari 15 hektar areal tanam, mereka memanen lebih dari 37 ton. Total pembelian gabah dari petani penangkar mencapai Rp203 juta, sedangkan total penjualan benih bersertifikat unggul mencapai Rp263 juta. Proses panjang ini tentu hanya bisa dicapai berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak dan pemangku kepentingan yang berperan aktif dalam program ini.
“Program ini kami harapkan dapat menjadi model kemandirian ekonomi melalui pendekatan klaster pertanian yang kemudian menjadi rujukan pembelajaran di tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan. Program ini pun telah mulai menciptakan aktor-aktor pertanian andal dan kompeten dalam meningkatkan perekonomian desa melalui pengaktifan klaster-klaster produktif berbasis potensi desa,” ungkap Christine. (*)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.