Sementara adik dari Hasiholan, Jannes Banjarnahor (63) mengungkapkan bahwa piramida tersebut ditemukan oleh enam orang yang mengaku sebagai peneliti pada tahun lalu.
Para peneliti tersebut kemudian sempat merekam kawasan tersebut menggunakan drone.
"Kalau peneliti itu datang pada tahun lalu. Tidak persis tahu kapan soal tanggal dan bulannya. Ada enam orang," ujar Jannes.
"Danau Toba surut itu ada sekitar 50 meter sehingga bisa Lembah Bakkara ini dihuni," kata dia.
Sama seperti sang kakak, ia juga tidak tahu kapan masyarakat yang berada di lokasi piramida Danau Toba pindah atau beralih ke tempat lain.
Namun, setelah lokasi tersebut ditinggalkan, kawasan itu dijadikan lahan pertanian.
"Soal lahan itu (yang disebut-sebut piramida Danau Toba), itu pernah menjadi lokasi pertanian. Kalau soal batu yang disusun itu sudah ada sebelumnya," ungkapnya.
Jannes juga yakin bahwa kawasan tersebut adalah bekas perkampungan karena adanya lesung batu.
"Iya. Kalau ada losung atau lesung, itu adalah bekas perkampungan," tutur dia.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengunjungi Kabupaten Toba, Sumatera Utara, pada Sabtu (23/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023) untuk melihat lokasi penemuan piramida.
Peneliti BRIN Prof Danny Hilman Natawidjaja mengatakan bahwa Piramida Toba itu akan 'go public'.
"Akhirnya, keberadaan PIRAMID TOBA yang kami rahasiakan dulu selama setahun akan mulai 'go public' karena besok tanggal 23 September 2023, Bapak Menko Marves akan berkunjung ke sana untuk cek lokasi," tulis Lulusan California Institute of Technology itu.
Piramida Toba tersebut lokasinya juga tidak jauh dari situs bersejarah Istana Pahlawan Nasional Sisingamangaraja.
Nantinya, BRIN akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai penemuan piramida di Danau Toba ini.
Baca Juga: Geger BRIN Temukan Piramida di Danau Toba, Begini Penampakannya!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.