JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut, dua anak balita yang melihat sang ayah membunuh ibu mereka di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat mengalami trauma.
"Masih didampingi psikolog dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Bekasi setiap hari, masih trauma dan belum bisa bicara," kata Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan KemenPPPA Eni Widiyanti, Rabu (13/9/2023).
Eni menambahkan, dua balita yang masing-masing berusia empat tahun dan 1,5 tahun itu saat ini tinggal bersama nenek dari mendiang ibu mereka berinisial M yang menjadi korban pembunuhan suaminya, N (25).
Ia menerangkan, KemenPPPA masih terus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi untuk memantau penanganan kasus ini.
"Kami terus koordinasi," kata Eni Widiyanti, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Ini Kondisi 2 Anak dari Istri yang Dibunuh Suami di Cikarang
Di sisi lain, kakak MSD yang bernama Deden Suryana (27) mengatakan, saat ini kedua bocah tersebut tinggal bersama dirinya selaku paman mereka.
"(Dua) anak korban sekarang lagi di tempat saya, sama ibu saya, sama istri saya," ujar Deden saat di Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9/2023).
Menurut Deden, kedua keponakannya tersebut dalam kondisi sehat, meski saat pembunuhan terjadi, mereka ada di tempat kejadian perkara (TKP) di kontrakan orang tua mereka, Cikarang, Bekasi.
Sebelumnya, seorang suami berinisial N tega membunuh istrinya, MSD (24) menggunakan senjata tajam di sebuah rumah kontrakan di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Peristiwa itu terjadi ketika anak-anak mereka berada di dalam rumah. Diduga, anak-anak balita itu menyaksikan ayah mereka menghabisi nyawa sang ibu.
Kasus pembunuhan ini terungkap saat ibu korban mendatangi rumah kontrakan anaknya pada Sabtu (9/9/2023) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat itu, ibu korban melihat jasad anaknya yang sudah tergeletak di atas kasur dengan ditutupi kain.
Baca Juga: Suami di Bekasi Bunuh Istri di Depan Anaknya yang Masih Balita, Berikut Kronologinya
Muki (41), pemilik kontrakan, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan yang terjadi di kontrakannya tersebut.
"Saya dibangunin anak saya, dia dengar karena digedor-gedor sama si ibu korban, saya keluar, begitu saya samperin kondisi ibunya sudah histeris," kata Muki.
Ia menyebut, ibu korban meminta tolong kepada dirinya untuk mengecek kondisi sang anak.
Setelah itu, Muki bersama penghuni kontrakan lainnya langsung mengecek ke dalam kontrakan korban dan mendapati korban sudah meninggal dunia.
"Posisinya korban di atas kasur dan diselimutin, ada luka di bagian leher, dan kalau muka emang sudah kelihatan lebam," katanya.
Muki mengaku tak melihat bercak darah saat masuk ke dalam rumah kontrakan korban. Ia menduga pelaku sudah membersihkan darah korban yang berceceran di lantai.
"Tapi kayak darah di mana-mana gitu enggak ada, sebelumnya memang sudah dibersihin sama suaminya, sepertinya," ujarnya.
Muki menyatakan, pembunuhan tersebut kemungkinan dilakukan saat anak-anak korban yang masih balita berada di dalam rumah.
Pasalnya, ibu korban mengatakan bahwa pada Sabtu pagi pelaku sempat menitipkan anaknya ke orang tua korban.
"Diceritain dari kantor kepolisian, jadi katanya kejadiannya itu Kamis kurang lebih jam 11 malam. Nah, paginya dia sempat nyuci, ngejemur, enggak ada yang curiga, itu posisinya masih ada anaknya," kata Muki.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.