MALANG, KOMPAS.TV - Kebakaran yang melanda kawasan padang savana Gunung Bromo membuat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru harus menutup akses wisata. Penutupan dilakukan selama proses pemadaman kebakaran yang menghanguskan padang savana atau Bukit Teletubbies salah satu destinasi wisata di Gunung Bromo.
Para pemilik jip yang biasa mengantar wisatawan menjadi salah satu pelaku usaha yang terdampak akibat kebakaran ini. Sejak penutupan wisata Gunung Bromo, para pemilik jip terpaksa harus kehilangan pemasukan, karena usaha yang mereka jalankan sangat bergantung pada kedatangan wisatawan ke Gunung Bromo.
Muhammad Muksin, perwakilan paguyuban jip Gubugklalah mengaku, sejak penutupan Bromo, otomatis para pemilik jip tidak mendapatkan pemasukan. Beberapa wisatawan yang sudah terlanjur memesan juga membatalkan dan pemilik jip juga harus mengembalikan uang 100%. Biasanya rata rata dalam sehari, mobil jip ini bisa membawa penumpang satu kali naik ke gunung bromo dengan biaya Rp 800 ribu. Bahkan saat liburan, satu jip bisa dua kali naik ke bromo dalam sehari.
"Dampaknya sangat terasa sekali. Mulai tanggal 6 September 2023 itu tutup dan belum ada tanda akan dibuka lagi. Sudah banyak trip yang kita batalkan," ujar Muksin.
Pemilik jip berharap, kebakaran yang terjadi di kawasan gunung bromo bisa segera teratasi dan jalur wisata bisa kembali dibuka. Jika penutupan terlalu lama hal tersebut membuat pemilik jip kesulitan mencari penghasilan. Di pintu masuk kawasan Bromo melalui Jemplang Kabupaten Malang sendiri ada sekitar 680 jip yang beroperasi mengantar wisatawan menuju Bromo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.