SEMARANG, KOMPAS.TV - Meskipun Makamah Konstitusi (MK) sudah mengeluarkan keputusan kampanye Pemilu diperbolehkan di satuan pendidikan, namun bukan serta merta kampus akan terbuka untuk kampanye Pemilu. Seperti yang ditegaskan oleh Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, Ferdinandus Hindiarto, yang akan tetap melarang kampusnya untuk kampanye Pemilu.Menurut Ferdinandus, kesadaran masyarakat berpolitik masih kurang, jika kampus digelar untuk kampanye entah itu perseorangan capres, caleg atau calon kepala daerah termasuk partai, ditakutkan akan terjadi gesekan.
Namun, Ferdinandus menegaskan jika kampanye itu bentuknya diskusi, tukar pikiran, cetus ide atau gagasan atau debat capres menurutnya tidak masalah, agar mahasiswa mendapat ilmu dan paham arti demokrasi.
“Debat capres, mungkin relatif ada kemungkinan, karena itu relatif lebih rasional sih, debat capres masih dimungkinkan. Tapi kalo kampanye, entah kampanye dalam ruangan ya, saya merasa sampai hari ini pun masih sering kali calon A mengatakan calon B kurang ini dan sebagainya. Lebih pada sosok personal gitu lho bukan gagasan,” ungkap Ferdinandus.
Ferdinandus menegaskan, untuk pendidikan politik terhadap mahasiswa baru, SCU akan bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu Jateng. dan di tahun politik ini akan mengarahkan mahasiswa KKN di kedua lembaga tersebut, mana yang bisa dikerjakan oleh mahasiswa untuk pembelajaran dan menyukseskan Pemilu 2024.
#pemilu #kampus #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.