"Kepala sekolah berjanji akan menghadirkan anak tersebut. Semuanya, anak pelaku, anak korban, dan anak saksi," kata Sri.
Sebelumnya, korban MA berboncengan dengan temannya di Jalan Pisangan Lama III pada Selasa pukul 15.30 WIB.
Ia berniat mengantarkan temannya pulang ke rumah. Namun, ketika berpapasan dengan sekelompok remaja lain yang juga mengendarai sepeda motor, MA tiba-tiba disiram air keras.
"Yang saya tahu, anak saya ini pulang sekolah mau antar temannya yang satu perjalanan pulang," ucap Rudiati (52), ibunda MA, di kediamannya, Pisangan Timur, Jumat (11/8/2023), dikutip Kompas.com.
"MA mau antar temannya ke rumahnya, ternyata berpapasan sama pelajar lain. Sebenarnya enggak ada konflik sama sekali (sebelum penyiraman terjadi)," ucap dia.
Baca Juga: Rekaman CCTV Pelajar Disiram Air Keras, Alami Luka Bakar di Wajah
Akibat penyiraman tersebut, wajah MA melepuh. Seorang ibu dan anak di lokasi kejadian juga turut terkena cipratan air keras.
Menurut Rudiati, MA baru bersekolah di tempat itu selama kurang lebih sebulan dengan memulai hari-harinya sebagai siswa kelas 10.
MA juga baru diizinkan ke sekolah mengendarai sepeda motor baru-baru ini.
"Awalnya antar-jemput. Cuma anaknya mau naik motor sendiri, jadinya saya lepas," kata Rudiati.
"Baru beberapa hari naik motor sendiri, memang karena pingin, ternyata ada kejadian begitu. Ternyata sekolah dekat enggak menjamin keselamatan anak saya," kata dia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.