PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sebanyak 150 anak-anak dari Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan berkunjung ke Kampung Mangrove. Tempat ini merupakan pusat konservasi dan edukasi mengenai pohon mangrove. Salah satu kegiatannya adalah menanam pohon mangrove yang dilakukan oleh para murid SD Muhammadiyah Noyontaan, Kota Pekalongan. Meski berlumpur dan berair, para siswa nampak cekatan menanam satu persatu pohon mangrove.
Penanaman pohon mangrove merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka agar anak cinta alam agar tetap lestari. Sekaligus menumbuhkan kesadaran anak perlunya pohon mangrove untuk menangkal abrasi dan banjir air pasang laut atau rob.
Tiga tahun berdiri, Wisata Mangrove Mulyoasri ini menjadi rujukan bagi masyarakat di Pekalongan dan sekitarnya untuk belajar tentang manfaat dan cara budidaya mangrove. Setiap bulan ribuan pengunjung didominasi pelajar dari berbagai sekolah datang ke Ekowisata Mangrove ini untuk menggali pengetahuan dan praktik secara langsung dalam pembibitan dan penanaman mangrove.
Untuk dapat belajar di Sekolah Mangrove ini, setiap pengunjung dikenakan biaya 5000 rupiah. Terdapat pula fasilitas kantin, balai pertemuan, toilet dan tempat ibadah. Sekolah Mangrove Ekowisata Mulyoasri menjadi satu dari sekian banyak upaya masyarakat dalam mempertahankan tanah dari ganasnya abrasi di Pantai Utara Pekalongan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.