Anaknya Tewaskan Remaja 15 Tahun, Ini Profil Ketua DPRD Ambon

AMBON, KOMPAS TV - Nama Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta mendadak menjadi perbincangan hangat di publik usai anaknya, Abdi Toisuta, diduga melakukan penganiayaan kepada remaja berinisial RRS (15) hingga tewas pada Minggu (30/7/2023). 

Dirangkum dari berbagai sumber, Elly merupakan seorang politikus  yang berasal dari Partai Golkar. 

Ia bergabung sebagai kader Golkar sejak tahun 1998. Perempua berkacamata itu merupakan wanita pertama yang sukses memimpin DPRD Kota Ambon.

Baca Juga: Usai Pukul Remaja 15 Tahun hingga Tewas, Anak Ketua DPRD Ambon Teriak Beta Tanggung Jawab

Elly dilantik sebagai Ketua DPRD Kota Ambon berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku nomor 240 tahun 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Ambon, Pasti Tarigan, di Kantor DPRD Kota Ambon, Selasa 29/10/2019.

Jumlah suara yang diperolehnya pada Pileg 2019 sebanyak 1.548 suara. Perolehan itu hampir 80 persen kenaikannya dari pileg periode lalu yang hanya 954 suara.

Ia berasal dari Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Elly saat ini tercatat sebagai Wakil Ketua Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kota Ambon. 

Sebelumnya, Elly mengaku prihatin atas meninggalnya seorang remaja berinisial RRS (16) setelah dianiaya anaknya, AT (25). 

Namun, dalam video yang beredar tak terlontar permintaan maaf dari mulut wakil rakyat tersebut. 

Baca Juga: Ketua DPRD Ambon Buka Suara Usai Anaknya Diduga Aniaya Remaja hingga Tewas

"Saya yang itu kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang ke dalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," kata Elly seperti dikutip dari TribunAmbon.com Selasa (1/8/2023).

Politikus Partai Golkar itu menyerahkan penanganan proses perkara kepada aparat penegak hukum.

“Kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.