Kompas TV regional sumatra

Mengaku Kesal Polisi Tak Bertindak, Viral Emak-emak Gerebek Sendiri Basecamp Narkoba di Jambi

Kompas.tv - 24 Juli 2023, 12:41 WIB
mengaku-kesal-polisi-tak-bertindak-viral-emak-emak-gerebek-sendiri-basecamp-narkoba-di-jambi
Viral emak-emak gerebek sendiri basecamp narkoba di Jambi, Sabtu (22/7/2023) lantaran kesal laporan ke polisi tidak ditanggapi (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAMBI, KOMPAS.TV - Baru-baru ini, viseo yang memperlihatkan sejumlah emak-emak menggerebek salah satu rumah yang diduga sebagai basecamp sabu viral di media sosial.

Basecamp tersebut berada di RT 05 di kawasan Payo Sigadung, kelurahan Rawasari, kecamatan Alam Barang, Kota Jambi. Aksi penggerebekan oleh emak-emak itu dilaporkan terjadi pada Sabtu (22/7/2023).

Dalam video yang beredar, terlihat emak-emak masuk ke dalam sebuah rumah dan menunjukkan sejumlah alat isap sabu yang dia temukan di dalam rumah.

"Ini buktinya, kenapa enggak ditangkapi, ini buktinya!" ujarnya dengan nada tinggi.

S (38) salah satu ibu-ibu yang ikut penggerebekan mengatakan aksi tersebut dilakukan lantaran warga Payo Sigadung tempat eks lokalisasi ini geram dengan aktivitas transaksi narkotika.

Baca Juga: Perahu Terbalik Diduga Akibat Kelebihan Muatan Penumpang: 15 Orang Tewas

Selain itu, sudah banyak warga yang mengeluh karena sering kehilangan harga benda diduga sejak basecamp tersebut ada.

"Warga sudah resah, karena warga sekitar banyak kehilangan barang, ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," kata S, dikutip dari Tribun Jambi.

Basecamp para penyabu tersebut, menurut warga sudah lama beraktivitas bahkan kurang lebih setahun. Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para pelaku meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.

"Kurang lebih sudah setahun lebih mereka buka disini, kami sudah melapor tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.

Emak tersebut menjelaskan, saat melakukan penggerebekan warga menemukan, sabu, alat hisap, plastik kecil dalam jumlah yang banyak, serta uang tunai senilai Rp20 juta lebih.

Selain itu, kata S, satu orang diamankan dan sudah serahkan kepihak kepolisian setelah para emak-emak itu melakukan aksinya.

"Awalnya kami bae, udah sekitar 30 menit baru polisi datang. Ada satu orang pria diamankan itu, ada juga banyak alat hisap sabu dan uang tunai 20 juta lebih," ujarnya.

Saat kejadian, para emak-emak melihat terdapat sekitar 20 orang pria yang berada di dalam basecamp, terdapat 8 kamar sebagai tempat para pengguna menghisap sabu.

Baca Juga: Jawaban Kapolri Terkait Penanganan Kasus Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al-Zaytun

"Saat kita masuk, banyak orang didalam dan motornya ada juga didalam mereka nyabu. Mereka berhamburan kabur pas kami masuk, ada yang langsung bawa motor ada yang nyelamatin uang puluhan juta, kami dak mungkin nak nangkap lanang galo kami ibu-ibu," ujarnya.

Menurutnya, keresahan masyarakat tersebut makin menjadi-jadi karena banyaknya remaja ABG ikut mondar-mandir ke dalam basecamp sabu tersebut.

"Apalagi liat anak SMP SMA bolak-balik masuk kedalam (basecamp) ada yang bonceng 3 kan kita kasihan, resah dan mengebuh-ngebuh perasannya," sebut S.

Dia menegaskan, bahwa tidak semua warga tempat eks lokalisasi Payo Sigadung merupakan pemakai narkoba, bahkan para pengguna datang dari berbagai wilayah di kota Jambi.

Baca Juga: Penjualan Narkoba Turun Drastis, Bandar Sabu Marah Perintahkan Anak Buahnya Serang Polisi di Sumsel

"Walaupun ini tempat lokalisasi tapi di sini tidak semua pengguna narkoba," ujarnya.

Tanggapan Polisi

Polresta Jambi memberikan tanggapan soal emak-emak di Jambi gerebek sendiri basecamp narkoba di eks lokalisasi Payo Sigadung (Pucuk) Kota Jambi.

Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi mengatakan, aksi penggrebekan basecamp narkoba oleh emak-emak itu dilakukan 1 jam sebelum polisi menangkap 6 warga di sana terkait narkoba.

Lokasi polisi menangkap 6 warga tersebut berdekatan namun berbeda dari basecamp yang digerebek emak-emak dalam video viral yang beredar.

"Pada pukul 14.30 sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu. Lalu berangkatlah anggota di sana, ada 6 orang yang ditangkap bukan TO itu," kata Kombes Eko, Minggu (23/7/2023).

Namun saat 6 orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga. Kemudian warga melakukan penggerebekan basecamp yang tidak digerebek polisi itu.

Baca Juga: 122 Warga Indonesia, Petugas Imigrasi, hingga Polisi Terseret Kasus Jual Beli Ginjal!

"Setelah kita amankan di Polresta Jambi. Ada satu orang istri yang tidak terima. 'Kenapa suami ditangkap, bandarnya tidak'," ujarnya.

Eko menjelaskan bahwa dari 6 warga yang diamankan sebelumnya diduga menjadi pengedar di sana. Polisi turut mengamankan paket sabu kurang dari 1 gram.

"Yang ketangkap ada 6 orang barang bukti ada tidak sampai satu gram," sebutnya.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Niko Darutama membenarkan ada satu orang yang diamankan saat penggerebekan yang dilakukan emak-emak itu.

"Kenapa satu yang diamankan, karena dia yang punya tempat. Itupun dia tidak ada di lokasi di sebelahnya," kata Niko.

Namun saat satu pria yang diamankan emak-emak itu diserahkan ke polisi, kata Niko, tidak ditemukan adanya barang bukti narkoba, hanya alat isap sabu dan uang tunai.

"Barang bukti sabu tidak ada hanya duit sama bong sama duit kurang lebih 25 jutaan," ujarnya.

Soal aktivitas basecamp narkoba itu, Niko menyebut, sebelumnya diketahui berada di depan area eks lokalisasi Payo Sigadung. Ia menyebut basecamp di dalam eks lokalisasi itu baru beraktivitas di sana.

"Kalau basecamp itukan dulunya di depan (di luar eks lokalisasi Payo Sigadung). Saya monitor dak ada lagi itu. Gak taunya pindah ke belakang," katanya.




Sumber : Tribun Jambi




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x