MEDAN, KOMPAS.TV - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku meminta penindakan kasus kriminal begal di Medan dengan cara tembak mati demi menurunkan tingkat kriminalitas.
"Saya berharap tingkat kriminalitas di Kota Medan bisa turun agar kegiatan masyarakat di kota Medan, apa pun itu kegiatan ekonomi, sosial dan yang lainnya agar bisa berjalan dengan baik, tidak ada rasa ketakutan oleh masyarakat kota Medan," kata menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, Kamis (13/7/2023).
Ia menilai, kasus kriminal di Medan, Sumatera Utara (Sumut) itu menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial maupun ekonomi, di masyarakat.
"Kegiatan masyarakat yang ada di Kota Medan, masyarakat sudah sangat merasa resah, contoh, masyarakat untuk keluar malam hari takut, yang jualan malam jadi takut buka warung. Bukan hanya takut dibegal, nanti tiba-tiba ada rombongan sepeda motor yang lewat berkerumun main hancur-hancurkan saja," jelasnya.
Menurut Bobby, aksi begal tak hanya merugikan korban, namun juga seluruh masyarakat Kota Medan. Sebab, tindakan kriminal itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Ini bukan hanya korban yang merasakan, tapi seluruh masyarakat Kota Medan kalau seperti ini terus-menerus saya rasa berat untuk memulihkan ekonomi," ujarnya dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Tanggapi Kritik KontraS soal Minta Tembak Mati Begal, Bobby Nasution: Saya Wajib Dukung Masyarakat
Di sisi lain, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Sumut mengkritik pernyataan Bobby di media sosial terkait penindakan begal dengan cara ditembak mati.
Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan, pernyataan Bobby merupakan bentuk dukungan penegakan hukum yang serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing).
Rahmat juga menyoroti Bobby yang mengapresiasi polisi menembak mati begal di media sosialnya pada Minggu (9/7/2023).
“Pernyataan Bobby seolah kalap dengan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Medan ini sudah seperti 'Gotham City', banyak kali maling, begal, geng motor, narkoba, pembunuhan," terangnya, Rabu (12/7/2023).
Rahmat menilai, banyaknya tindak kejahatan itu justru menunjukkan kegagalan Pemerintah Kota Medan untuk melakukan pencegahan.
Baca Juga: Dikritik Dukung Polisi Tembak Mati Begal, Bobby Nasution Buka Suara
Sebelumnya, Bobby menulis tentang kejahatan begal dan geng motor yang perlu ditindak tegas hingga ditembak mati melalui media sosial Instagram @bobbynst.
"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas. Apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali."
"Untuk itu, saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan walaupun harus ditembak mati," tulis Bobby, Sabtu (8/7/2023).
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.