MALANG, KOMPAS.TV - Seorang pemuda di Malang yang mendapatkan untung dari budidaya burung kenari. Bukan kenari lokal tapi kenari impor yang harganya diklaim tetap stabil.
Di rumahnya kawasan Jodipan Kota Malang, Muhammad Fauzi menyisakan satu kamar untuk beternak burung kenari. Bukan kenari lokal yang banyak dibudidayakan, Fauzi memilih mengembangbiakkan kenari yorkshire yang memiliki ukuran lebih besar dibanding kenari lokal.
Muhammad fauzi menceritakan, usahanya ini ia mulai sejak 2009 silam. Ia memulainya dengan burung kenari lokal, setelah itu dirinya beralih ke kenari Yorkshire atau kenari impor dari Italia.
Untuk harga, menurut Fauzi harga kenari jenis ini memang lebih mahal namun cenderung stabil tidak seperti kenari lokal yang cenderung naik turun. Karena itulah, Fauzi rela merogoh kocek puluhan juta untuk bisa menghasilkan kenari kualitas unggulan.
Untuk perawatan, kenari yorkshire memang lebih sulit, karena burung ini rentan terhadap perubahan cuaca. Selain itu, perkembangbiakan kenari ini tidak semudah kenari lokal. Fauzi memperhatikan betul kondisi kandang, selain kebersihan suhu ruangan juga harus stabil.
"Kalo indukan betina saya pakai lokal Indonesia, F1, F2 kalo pejantan pake yorkshire dari Eropa," Kata Fauzi.
Setiap dua bulan, Fauzi bisa mengeluarkan minimal 15 ekor kenari anakan. Untuk harga mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta tergantung umur dan karakter burung kenari. Tidak hanya Kota Malang, kenari hasil budidaya warga malang ini banyak dikirim ke luar kota bahkan luar Jawa. Tingginya permintaan, bahkan membuat peternak ini kewalahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.