Baca Juga: Anggota TNI yang Tikam Pengamen hingga Tewas di Senen Disebut sedang Mabuk
Berikut kronologi peristiwa penusukan yang menyebabkan tewasnya pengamen di Jakarta Pusat sebagaimana dituturkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin.
Mulanya Pratu J dan teman-temannya datang ke Kota Tua Jakarta untuk minum-minum pada malam sebelum penusukan.
Di sana, mereka bertemu dengan D, pengamen yang biasa berkeliling dengan sound system.
Pratu J dan teman-temannya lalu menyewa sound system yang dibawa oleh D.
“Sekitar jam 05.00, mereka diingatkan ini sudah azan subuh, jadi silakan selesai. Kemudian, ditagih uang sewa oleh korban,” jelas Komarudin.
Ketika D menagih uang sewa sound system, Pratu J berkilah dengan mengatakan hendak mengambil uang di ATM.
Pratu J dan teman-temannya lalu pergi ke ATM dengan motor, diikuti oleh D.
Setibanya di Jalan Kramat Raya, D menyalip Pratu J dan mempertanyakan mengapa Pratu J tidak berhenti meski sudah melewati banyak ATM.
Kemudian terjadi cekcok antara D dan Pratu J, yang berujung pada penusukan.
Dandenpom Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menjelaskan, sebelum penusukan terjadi, Prajurit J dan D sempat berkelahi.
Setelah D ditusuk dan jatuh, teman-temannya kabur.
“Perkelahiannya satu lawan satu, saling pukul-pukulan dulu dan akhirnya terjadilah penusukan,” ungkap Irsyad di Mapolsek Senen, Kamis malam.
Pratu J kemudian ditangkap pada pukul 11.00 WIB.
Sumber : TribunJakarta.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.