Dari informasi itu, Reno melanjutkan, Ratiman kemudian menghubungi kerabatnya yang tinggal di Solo untuk mencari tahu kebenarannya. Namun, jawaban soal keberadaan anaknya belum dapat dipastikan.
”Diselidiki juga apa benar di kosnya yang ada di Keprabon itu. Ternyata di kos tidak ada. Terus laporan ke sini (Polsek Grogol). Keluarga sudah berusaha mencari, tetapi juga belum tahu,” ucap Reno.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Keprabon, Ichsan, yang ikut mendampingi Ratiman melapor ke polisi, mengatakan Ratiman langsung ke Solo setelah menerima kabar penemuan tubuh korban mutilasi yang merujuk pada sosok Rohmadi itu.
“Tadi memang datang ke Keprabon dulu. Hanya menumpang salat saja. Beliau dari Kebumen memang datang sengaja menanyakan kebenaran (kasus mutilasi) itu. Ingin memastikan apa itu benar-benar anaknya. Kami dimintai tolong untuk mengantar,” ucap Ichsan.
Baca Juga: Terungkap Identitas Pria yang Jasadnya Ditemukan Termutilasi di Solo, Ternyata Warga Keprabon Wetan
Adapun Kapolsek Grogol AKP Marlin S Payu menyampaikan bahwa Ratiman melaporkan kehilangan anaknya atas nama Rohmadi.
Hanya, ia belum bisa memastikan apakah anak Ratiman itu sama dengan identitas korban mutilasi yang sudah terungkap identitasnya itu.
Sebab, kata Marlin, Ratiman datang tanpa membawa bukti yang memperkuat bahwa korban mutilasi tu anaknya seperti foto dan nomor ponsel.
“Bapak itu laporan anaknya hilang. Belum tahu apakah terkait mutilasi. Hanya saja, anaknya hilang dan dia sudah sepuluh tahun terakhir tidak bertemu. Ada hubungannya atau tidak? Kami belum tahu. Kan, yang namanya sama ada juga di mana-mana,” kata Marlin.
Setelah adanya pelaporan itu, Marlin menyatakan, pihaknya akan menyebarluaskan informasi tentang kehilangan anak yang dilaporkan Ratiman.
Jajaran kepolisian bakal tetap berusaha ikut mencari sesuai dengan ciri-ciri yang telah disampaikan. Pencocokan data dengan korban mutilasi memungkinkan untuk dilakukan.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.