Sebelumnya, BMKG menyatakan akan melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca untuk mencegah terjadinya hujan. Lantaran, belasan daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda banjir lantaran cuaca ekstrem.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menuturkan, teknologi modifikasi cuaca akan dilakukan sampai cuaca terkendali.
“(Modifikasi cuaca di) Jawa Barat itu kemarin dari tanggal 25 Desember sampai 3 Januari, sepuluh hari. Jateng sudah mulai dari kemarin. Sudah bagus, sudah hujan rintik-rintik, ini ada ahlinya (Kepala BMKG, -red) Ibu Dwikorita. Nanti sampai terus, ini salah satu upaya agar hujan tidak lebat seperti saat lalu,” ujarnya, Senin (2/1/2023).
Adapun Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tetap waspada akan cuaca buruk. Lantaran, hujan lebat diprediksi terjadi di beberapa kabupaten.
“Kemungkinan bisa lebat di beberapa kabupaten. Termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” katanya.
Selain angin kencang, Dwikorita juga memperingatkan soal gelombang tinggi di pantai selatan Jateng yang diperkirakan mencapai 3,5 hingga 4 meter. Khususnya di sekitar Karimunjawa, gelombang masih tinggi hingga dua hari mendatang.
“Kemudian hari ini banjir rob. Gelombang berikutnya tanggal 6 sampai 15 Januari 2023. Itu pasang maksimum. Tanggal 10 pantai selatan tambah harus lebih diwaspadai,” ujarnya.
Ia menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Jateng ini lebih berat lantaran beberapa fenomena alam yang terjadi sekaligus. Di antaranya angin kencang, hujan lebat, banjir rob, dan gelombang air laut tinggi yang terjadi secara bersamaan.
Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat mulai membiasakan untuk mengecek prakiraan cuaca dan prakiraan dini bencana di kanal BMKG.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.