Kompas TV regional kriminal

Bripka WF Pelaku Penusukan Sesama Anggota Serahkan Diri, Peristiwa Bermula karena Tak Terima Ditegur

Kompas.tv - 23 Desember 2022, 05:53 WIB
bripka-wf-pelaku-penusukan-sesama-anggota-serahkan-diri-peristiwa-bermula-karena-tak-terima-ditegur
Pemakaman Aiptu Ruslan, anggota Bintara Unit Provos Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau dilakukan secara kedinasan. Aiptu Ruslan tewas ditikam oleh rekannya sendiri yakni Bripka WF, peristiwa penusukan terjadi di pos penjagaan SPN Polda Riau, Selasa (20/12/2022) malam. (Sumber: KOMPAS TV/Citra Indriani)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Kasus Polisi Tikam Polisi di Riau, Niat Baik Aiptu Ruslan Ibadah Umrah Pupus di Tangan Bripka WF

Sunarto menambahkan usai menjalani pemeriksaan psikologi, pelaku akan menjalani pemeriksaan lanjutan dengan Bidpropam Polda Riau. 

Kronologi polisi tikam polisi

Adapun pelaku sempat melarikan diri usai menusuk korban Aiptu Ruslan. Peristiwa penusukan ini bermula dari cekcok dan adu mulut pelaku dengan korban lantaran tidak terima ditegur.

Awalnya sekitar pukul 15.45 WIB, Selasa (20/12), Aiptu Ruslan datang ke penjagaan SPN yang saat itu ada pelaku Bripka WF.

Kemudian, Aiptu Ruslan memanggil Bripka WF dan bertanya kepada pelaku yang merupakan Bamin Gadik SPN Polda Riau itu, mengapa tidak ikut kegiatan apel.

Baca Juga: Pengacara: Keterangan Ahli Kuatkan Fakta Sambo Gunakan Kecerdasan untuk Perencanaan Pembunuhan Yosua

Menjawab pertanyaan korban, pelaku Bripka WF beralasan karena dirinya diminta berjaga oleh seorang perwira di penjagaan tersebut.

Setelah itu, Aiptu Ruslan memutuskan memberikan sanksi kepada Bripka WF dengan menyuruhnya push up. Namun, Bripka WF memilih menolak hukuman tersebut.

Keduanya sempat cekcok dan adu mulut sebelum akhirnya dilerai anggota polisi lain. Di hari yang sama Bripka WF kembali bertemu dengan korban dan lagi-lagi terjadi perkelahian. 

Kali ini tak hanya sekadar cekcok, sebilah sangkur menancap di dada kiri Aiptu Ruslan yang membuatnya bersimbah darah hingga berujung kematian.
 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x