SABANG, KOMPAS.TV - Sentra Halia dodol khas Kota Sabang di Kecamatan Suka Karya, kini mulai menyasar pasar nasional hingga internasional. Dodol yang merintis sejak tahun 1990 tersebut kini mulai fokus memproduksi dodol. Dulunya, proses produksi masih menggunakan tenaga pekerja untuk mengaduk adonan.
Sejak tahun 2020, proses pembuatan dan pengolahan mulai menggunakan mesin, hal ini untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi. Dodol sentra halia kini memiliki tujuh varian rasa, mulai dari kopi, halia, coklat hingga sirsak.
Hanida, salah satu wisataan yang berkunjung langsung dan membeli dodol di sentra porduksi pun menyukai rasa dari dodol tersebut, apalagi harga yang ditawarkanpun masih sangat terjangkau, dibandrol mulai dari harga 12 ribu hingga 15 ribu rupiah.
Pemilik sekaligus penerus generasi kedua, Sayed Murshid kini mulai merasakan dampak dari kegigihannya mengelola UMKM tersebut. Dengan memanfaatkan 30 pekerja, sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, setiap harinya ia mampu memproduksi ribuan dodol siap jual yang sudah siap dikemas dan dipasarkan ke luar Sabang.
Dengan melihat kegigihan sejumlah sentra UMKM di Sabang, Bea Cukai Sabang turut membantu memfasilitasi sejumlah UMKM tersebut untuk pengemasan, hingga perpanjangan tangan mengenalkan dan membantu pemasaran dodol tersebut hingga ke luar negeri.
Sejumlah kendala juga masih dimiliki sejumlah pelaku UMKM di Sabang, selain bahan baku, proses keluar dari Sabang juga terkadang menjadi kendala, apalagi saat cuaca buruk dan terhambatnya kapal, proses pengiriman menjadi lambat sampai ke daerah tujuan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.