JAKARTA, KOMPAS.TV - Bupati Blora Arief Rohman memastikan uang bantuan langsung tunai (BLT) yang dipotong oleh perangkat desa, sudah dikembalikan kepada masyarakat.
Arief menjelaskan pemotongan uang BLT ini bukan berasal dari BLT BBM, melainkan dari Dana Desa.
Pemerintah Kabupaten Blora bersama Saber Pungli Polres Blora telah mendata keluarga penerima manfaat yang terkena potongan dan mengembalikan uang yang menjadi hak masyarakat.
Baca Juga: Aparat Desa di Kabupaten Blora Potong BLT Warga, Berdalih untuk Bangun Rumah Ibadah
"Prinsipnya kami mengamankan program ini agar tidak boleh ada sepeser pun uang yang dipotong," ujar Arief dalam program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (27/9/2022).
Arief menjelaskan kasus pemotongan BLT Dana Desa ini terjadi di Desa Keser, Tunjungan, Blora pada awal September 2022.
Menurutnya, ada 102 keluarga penerima manfaat BLT Dana Desa dengan besaran bantuan senilai Rp900 ribu per bulan.
Oknum perangkat desa memotong BLT Dana Desa dengan alasan iuran untuk sosial pembangunan musala.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ingatkan Aparatur dan Perangkat Desa: Potong BLT BBM Itu Pengkhianat Negara
Setelah di cek ke lapangan, musala yang dimaksud baru sebatas fondasi dan parahnya lagi, dana hasil potongan BLT Dana Desa tersebut tidak diberikan oleh oknum perangkat desa itu untuk pembangunan musala.
Setiap orang yang mendapat BLT diminta Rp100 ribu dengan total jumlah potongan yang didapat oknum perangkat desa sebesar Rp14.800.000.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.