GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Belum usai heboh catcalling di Gili Trawangan yang disebut menimpa wisatawan domestik perempuan, penghuni pulau wisata di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kembali diresahkan dengan masalah pasokan air bersih atau air tawar. Apa pasal?
Pada Senin (19/9/2022) sekira pukul 18.00 WITA, beredar pengumuman di media sosial yang membuat para penghuni Gili Trawangan kalang kabut.
Rupanya, terhitung mulai pukul 23.45 WITA Senin (19/9) malam ini, pasokan air tawar yang dialirkan PT Berkat Air Laut (BAL) selaku perusahaan penyuplai air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno, akan diputus.
Berikut bunyi pengumuman yang disebarkan PT BAL kepada para pelanggannya itu:
“Sehubungan dengan adanya Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu NTB Nomor 503/127/03/DPMPTSP/2022 dengan ini secara resmi menghentikan kegiatan pengambilan air tanah PT GNE.
Keputusan tersebut dikeluarkan pada tgl 19 September 2022 yang menyebabkan PT BAL tidak bisa lagi menyediakan air untuk masyarakat (terhitung sejak) nanti malam pukul 23.45.
Harap untuk melakukan penampungan air mulai sekarang.
Terima kasih.”
Sekadar informasi, PT BAL bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah PT Gerbang NTB Emas (GNE) merupakan perusahaan yang mengelola air baku, atau air yang dipergunakan sebagai bahan pokok untuk diolah menjadi air minum, di Gili Trawangan dan Gili Meno di Lombok Utara.
Pengumuman pemutusan pasokan air tawar secara mendadak ini, kontan menuai sambutan reaktif dari masyarakat Gili Trawangan.
“Kita sangat dirugikan dengan pemberitahuan bahwa (air) PT BAL distop secara mendadak ini. Kita baru saja bangkit dari Covid, baru selesai dengan kasus catcalling yang merusak nama baik Gili Trawangan, sekarang disibukkan dengan masalah ini," tutur Marianna, salah seorang pemilik penginapan di utara Gili Trawangan.
"Ini tamu kami sudah mulai komplain, setelah sebagai pemilik penginapan, kami informasikan bahwa airnya akan mati pada jam 12 malam nanti.”
“Sepanjang yang saya tahu, kita tidak pernah ada masalah dengan service PT BAL. Selama ini, semua berjalan baik-baik saja,” lanjutnya.
“Beri kami solusi malam ini apa yang harus kami lakukan. Sekarang, siapa yang harus tanggung jawab terhadap tamu-tamu kami?!" ujarnya kesal.
Baca Juga: Warga Gili Trawangan Keluhkan Tarif Air PDAM yang Baru: Ya Allah, dari Mana Uang Segitu Banyak?
“Ini namanya semena-mena, menyengsarakan warga,” ujar Dendri, seorang pekerja akomodasi di selatan Gili Trawangan.
Adapun terkait pemutusan pasokan air tawar dari PT BAL/GNE ini, ada perusahaan penyuplai air tawar yang baru yang telah beroperasi di Gili Trawangan sejak Mei 2022 lalu, yakni PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) yang bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayan Gunung Kabupaten Lombok Utara.
Namun, warga setempat sempat menolak keberadaan TCN/PDAM ini lantaran pembangunan reservoir di bibir pantai utara Gili Trawangan dianggap merusak lingkungan, dan tarif pemasangan meter air yang baru senilai mulai Rp5,3 juta dianggap terlalu mahal bagi warga.
Baca Juga: Ada Pembangunan Instalasi Desalinasi Air Laut di Pantai, Krisis Lingkungan Ancam Gili Trawangan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.