JEMBER, KOMPAS.TV - Sejumlah petani di Jember, Jawa Timur, resah dengan peredaran pupuk yang diduga palsu, dan kemasannya mirip dengan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska. Warna pupuk terlihat berbeda dan lebih pudar dari pupuk asli. Setelah pemakaian, tanaman petani menguning, kerdil dan mengalami kerusakan.
Sejumlah petani di Desa Candi Jati, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, resah dengan beredarnya pupuk jenis npk phonska yang diduga palsu.
Secara kemasan maupun fisik, butiran pupuk terlihat mirip, namun warna pupuk yang diduga palsu lebih pudar sedangkan pupuk NPK Phonska asli berwarna lebih kemerahan.
Butiran pupuk terlihat rapuh dan mudah hancur dengan warna putih seperti kapur, sedangkan pupuk NPK Phonska asli sangat keras dengan warna tetap merah didalamnya.
Pupuk yang diduga palsu tersebut juga tidak larut dengan tanah, meskipun telah ditabur lebih dari tujuh hari.
Petani membeli pupuk tersebut dari pedagang keliling seharga 150 ribu per sak berisi 50 kilogram, lebih murah dibanding dengan harga di kios resmi seharga 750 ribu rupiah.
Akibat pemakaian pupuk NPK Phonska yang diduga palsu, tanaman jagung petani menjadi menguning, rusak dan kerdil tidak sesuai usia pada normalnya.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jember akan melakukan uji laboratorium pupuk tersebut, dan mengimbau petani agar tidak mudah percaya dengan penjual pupuk keliling dengan harga lebih murah.
Sementara, akibat kelangkaan pupuk bersubsidi yang harganya murah dibandingkan dengan pupuk non subsidi, sebagian petani beralih menggunakan pupuk organik dari kompos kotoran hewan ternak.
#beritajember
#pupuk
#pupuksubsidi
#pupukpalsu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.