Anak Malas Sekolah? Yuk Cari Tahu Alasannya

Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia. Pembatasan sosial yang dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus membuat segala kegiatan tatap muka dihentikan

UNICEF mencatat 62,5 juta siswa di berbagai negara, mulai dari TK hingga SMA, tak memiliki pilihan lain selain belajar dari rumah. Pergeseran pola belajar ini membawa dampak besar bagi siswa, orangtua, dan guru di seluruh Indonesia. 

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan tentu memiliki tantangan tersendiri. Beberapa anak justru menjadi malas belajar karena suasana di rumah berbeda dengan sekolah. Pembelajaran jadi membosankan karena siswa hanya belajar melalui gawai. 

Rasa malas belajar juga dialami oleh Putri Cangkuang dalam Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Putri Cangkuang Membolos”. Ia kabur dari pelajaran meracik obat, mengapa demikian?

Baca Juga: 7 Masalah Umum Anak Malas Makan dan Cara Mengatasinya

Mendidik anak tentu memiliki beragam rintangan. Orangtua harus memiliki kesabaran untuk selalu berusahan menjadi orangtua yang baik. 

Saat anak malas belajar, pastinya orangtua bingung bagaimana cara mengatasinya. Banyak faktor yang menyebabkan anak malas belajar, salah satunya adalah distraksi dari lingkungan sekitar, misalnya kehadiran gawai. 

Melansir Verywell Family, berikut adalah alasan mengapa anak enggan untuk belajar.

Anak Merasa Tidak Tertantang

Siswa yang cerdas tidak membutuhkan banyak instruksi untuk menguasai suatu keterampilan. Oleh karena itu, mereka sering merasa pelajaran di kelas kurang menantang.

Faktanya, banyak siswa yang menjadi kurang peduli dengan  pelajaran sekolah. Mereka tidak belajar dengan giat. namun tetap  mendapatkan nilai yang bagus. Meskipun tidak  memeriksa ulang pekerjaan mereka.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Pelajar untuk Sekolah Daring di Tengah Pandemi Covid-19

Anak Kurang Nyaman dengan Teman Sebaya atau Guru

Anak-anak yang mengalami kesulitan menjalin hubungan dengan teman sebaya atau guru akan merasa bosan di sekolah. Mereka akan merasa seolah-olah tidak punya tempat untuk meminta bantuan  dengan pekerjaan mereka.

Keadaan tersebut membuat mereka merasa seolah-olah mereka "bosan." Padahal, mereka hanya membutuhkan perasaan bahwa mereka adalah bagian dari lingkungan pergaulan.

Kurangnya Keterampilan

Tidak semua siswa memiliki keterampilan yang mereka butuhkan untuk unggul di kelas. Hal ini bisa jadi karena kurangnya fokus dalam pelajaran atau hal lainnya. Dalam hal ini anak memerlukan lebih banyak bimbingan dan fasilitas yang mendukung mereka menemukan semangat belajarnya. 

Misalnya saja dalam tugas kelompok anak akan mangkir mengerjakannya, padahal sebenarnya ia tidak paham apa yang harus dilakukan.

Maka dari itu, saat di sekolah  teman atau guru mereka dapat bertanya mengenai hal ini dengan baik. Ketika berada di rumah, orangtualah yang harus memperhatikan kegiatan anak.

Baca Juga: Menu Bekal Sekolah Anak Antiribet, Ini Dia Resep Bola Tahu Keju

Bagaimana Orangtua Mengatasinya?

Orangtua dapat bertanya ke guru untuk mengetahui gaya belajar anak. Coba diskusikan cara terbaik untuk membangun motivasi belajar anak.

Pertimbangkan untuk melibatkan anak dalam prosesnya. Orangtua juga bisa menanyakan minat anak sedini mungkin. Hal ini tentu membantu untuk mengetahui adakah penyebab anak menjadi malas belajar.

Orangtua juga bisa mengganti suasana ruang belajar yang lebih menyenangkan. Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, sesuaikanlah ruang belajar anak dengan kesukaannya.

Peran orangtua sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Proses belajar tak hanya didapat dari bangku sekolah dan ilmu yang diajarkan guru saja, justru orangtualah komponen penting dalam proses belajar anak.

Jadilah panutan yang baik bagi anak, sehingga anak bisa meniru hal baik yang dilakukan orangtua. Cobalah untuk mulai membaca buku dan mengurangi pemakaian gawai di depan anak, agar mereka hanya meniru kebiasaan baik saja. 

Dengarkan terus siniar Dongeng Pilihan Orangtua yang tayang setiap Senin, Rabu, dan Jumat di Spotify. Siniar juga bisa diakses melalui tautan https://dik.si/dpo_cangkuang.