Baca Juga: Viral Kerusuhan di Babarsari Yogyakarta: Dari Keributan di Tempat Karaoke Hingga Pembakaran Properti
Tak berhenti disitu, ia menambahkan, massa masih melempar batu-batu besar dan bongkahan paving, sehingga beberapa di antaranya mengenai dada dan rusuk kiri KP. Hal itu menyebabkan dada KP memar dan sesak napas.
“Massa tidak puas begitu saja, sejumlah orang sekira 5-10 orang merangsek masuk kedalam kantor dan merusak sejumlah barang, dan mengancam KP dengan cara mengarahkan pedang ke leher KP,” jelas laki-laki yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Kondisi mencekam membuat KP shock dan memohon ampun kepada massa untuk dibebaskan. Kemudian, ada satu orang yang mengamankan dan memberi kesempatan KP lari dari lokasi untuk meninggalkan kantor yang hancur.
Beruntung, KP diselamatkan oleh seseorang dengan diantarkan ke salah satu penginapan di dekat lokasi untuk kemudian dilarikan ke RS JIH dan mendapat penanganan lebih lanjut secara medis.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Siap Turun Tangan dan Jadi Mediator Kerusuhan di Babarsari
“Luka-luka dan trauma psikis yang dialami KP, anak saya, cukup membuat saya emosional dengan kondisi yang terjadi. Bagaimana tidak, kami, yang bukan menjadi bagian dari kelompok tertentu, dan tidak tahu-menahu akan peristiwa yang terjadi, menjadi korban (rusak kantor, dan luka-luka),” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, Heru langsung melaporkan seluruh kejadian yang menimpa anak dan kantornya kepada Polda DIY.
“Saya berharap aparat penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus ini,” jelasnya.
Ia menyebut, kerugian materiel atas rusaknya kantor miliknya sebesar puluhan juta rupiah. Sedangkan kerugian imateriel yang diderita anaknya ialah secara psikis dan fisik, karena ancaman senjata tajam dan keroyokan massa serta luka-luka di tubuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.