Barang-barang berbahaya itu ditemukan di dalam sebuah rumah atau ruko yang lama tidak digunakan.
Hingga saat ini, lanjut Ibrahim, keterangan yang mengarah pada kepemilikan benda tersebut masih belum jelas.
“Informasi yang kita peroleh masih kita dalami lebih jauh.”
“Informasi dari pemilik rumah bahwa rumah terebut digunakan oleh keponakan pemilik rumah yang sudah meninggal pada Agustus 2021,” tambahnya.
Mengenai ratusan peluru yang ditemukan, menurutnya ada beberapa jenis, termasuk peluru kaliber 5,6 dan kaliber 7mm.
Pihaknya menemui kendala dalam penelusuran asal-usul bahan peledak tersebut. Salah satunya adalah pemilik rumah belum bisa diperiksa karena sudah uzur.
“Sehingga kita sudah agendakan untuk memanggil yang bersangkutan untuk dilakukan pendalaman terkait keberadaan barang ini.”
Saat ditanya, apakah ada kemungkinan barang-barang itu milik oknum aparat yang disalahgunakan, ia menyebut belum ada indikasi ke arah itu.
“Sampai sekarang memang belum, karena keterangan yang kita peroleh baru dari penemuan, kemudian penelusuran terkait penguasaan rumah juga masih belum kita dalami lebih jauh.”
Baca Juga: Penampakan Bahan Peledak dan Senjata Api yang Ditemukan di Jalan Asia Afrika Bandung
“Dari sana mungkin kita akan mengembangkan pendalaman-pendalaman sehingga kita bisa mengarahkan sebenarnya ini indikasi kepemilikannya dari mana,” tuturnya.
Demikian pula dengan indikasi keterlibatan kelompok terorisme dalam kepemilikan senjata itu, Ibrahim menyebut belum ada indikasi.
“Sampai sekarang kita melakukan pendalaman terkait sumber dan kepemilikan benda ini. Kita akan melakukan pemeriksaan tambahan, dan juga akan memeriksa segala petunjuk yang bisa membantu memperjelas keberadaan benda ini.”
“Hingga saat ini belum ada keterangan atau informasi yang kita peroleh terkait aksi teroris.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.