DEPOK, KOMPAS.TV - Kewaspadaan terhadap ancaman kasus hepatitis akut misterius terus ditingkatkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat.
Meskipun, Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengungkapkan, pihaknya belum mendapat laporan kasus hepatitis akut misterius seperti yang terjadi di Jakarta.
"Hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak seperti di DKI Jakarta baru-baru ini," kata Mary, melansir Antara, Minggu (8/5/2022).
Maka, demi mencegah penyebaran kasus hepatitis akut misterius semakin meluas, Mary meminta masyarakat setempat untuk selalu waspada.
Baca Juga: Bisakah Hepatitis Akut Misterius Jadi Pandemi? Begini Penjelasan Pakar Epidemiologi
Lalu, Mary pun tetap berjaga-jaga untuk kondisi terburuk dengan mulai menindaklanjuti sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang ada di Kota Depok.
"Kami telah bersurat kepada seluruh Fasyankes untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan, lalu sosialisasi info tentang hepatitis akut tersebut melalui berbagai media sosial," ujar Mary.
Tak lupa, Mary juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk memahami gejala-gejala dari hepatitis akut misterius itu yang biasa menyerang anak-anak.
"Jika menemukan anak dengan gejala diare, kuning, mual atau muntah, nyeri perut, lesu, dan demam tinggi, segera memeriksakan diri ke Fasyankes terdekat," tegas Mary.
Baca Juga: IDAI: Kasus Hepatitis Akut Tak Ada Kaitannya dengan Vaksin Covid-19
Selain itu, hepatitis akut misterius juga memiliki gejala lain seperti penurunan kesadaran, perubahan warna urine dan feses, hingga hilangnya nafsu makan.
Bahkan, hepatitis akut misterius pun bisa memicu kadar Serum Asportate Transminase (AST) atau Alanine Transminase (ALT) dalam tubuh menjadi lebih dari 500 U/L.
Namun, Mary meminta masyarakat tetap tenang dan senantiasa menjaga kebersihan diri serta lingkungan sekitar sebagai upaya pencegahan hepatitis akut misterius.
Caranya, cukup dengan rajin mencuci tangan, minum air yang bersih dan matang, konsumsi makanan yang bersih, memakai masker dan jaga jarak, serta menggunakan alat makan sendiri.
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus hepatitis akut misterius yang banyak terjadi di sejumlah negara Eropa, Amerika Serikat, dan Asia sejak 15 April 2022.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.