KULON PROGO, KOMPAS.TV - Antrean untuk mendapatkan minyak goreng curah terus terjadi, warga rela mengantre di sepanjang Jalan Nasional Jogja-Wates Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, untuk mendapatkan minyak goreng curah.
Warga yang mengantre sebagian besar adalah pedagang dan pelaku UMKM. Mereka rela menunggu hingga dua jam lebih untuk mendapatkan minyak goreng curah.
Setiap orang yang mengantre dibatasi maksimal 36 liter untuk industri kecil menengah, sedangkan pemakaian untuk rumah tangga dibatasi maksimal lima liter. Harga yang dibandrol oleh agen minyak goreng seharga Rp 14.000 per liternya. Bagi pedagang atau industri kecil menengah, 36 liter hanya bisa digunakan antara empat hingga tujuh hari.
Sulitnya mencari minyak goreng curah memaksa warga harus berjuang di bawah terik matahari dan mengantre berjam-jam. Bahkan, agar tetap bisa berjualan, para pedagang terpaksa berburu minyak goreng curah hingga luar kota.
"Perjuangan ini, perjuangan untuk usaha. Jatahnya 36 liter, 35 liter kadang-kadang cuma pakai empat hari pak," ujar Sugiyati, pedagang makanan.
Sebelum penetapan HET, agen bisa mendapatkan pasokan hingga 40 ribu liter perharinya, saat ini hanya mendapatkan pasokan 10 ribu hingga 12 ribu liter antara sepekan hingga dua pekan sekali. Kelangkaan minyak goreng curah terjadi karena pasokan dari distributor dan pabrik dibatasi kuotanya. Untuk meminimalisir kerumunan, petugas memecah antrean dengan membagi enam loket pelayanan pembelian minyak goreng bagi warga.
#kulonprogo #minyakgoreng #umkm
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.