BLITAR, KOMPAS.TV — Salah satu pondok pesantren di Blitar, Jawa Timur, mengaku memiliki tradisi tarawih kilat dengan durasi sekitar 10 menit lebih.
Menurut Dliyaudin Azzammi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam mengatakan siapapun yang mengikuti tarawih di masjidnya sudah mengetahui tentang kecepatan salat.
"Kalo yang (Tarawih) di sini ini sekitar 10 menit lebih," kata Dliyaudin Azzammi kepada Jurnalis Kompas TV Winanto Sukarja, Senin (5/4/2022) malam.
Lebih lanjut, dijelaskan Dliyaudin bahwa tradisi tarawih kilat ini ada lantaran pada zaman dahulu sejak ratusan tahun lalu banyak masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani pada siang hari.
Tarawih kilat, menurutnya dilakukan sebagai bentuk meringankan beban warga saat beribadah di malam Ramadan.
Baca Juga: Luhut: Pemerintah akan Gencarkan Vaksinasi Seusai Tarawih
Kendati demikian, Dliyaudin menyebut meski dilakukan dengan cepat tidak mengurangi syarat dan rukun salat tarawih.
"Jadi ini saya kira sudah menetapi kalau yang tarawih di sini itu menetapi syarat-syarat dan rukun salat dengan penuh dan sunah-sunahnya terlaksana juga," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Jurnalis KOMPAS TV, karena kecepatan yang ditawarkan banyak warga dari Blitar dan Kediri datang ke Pondok Pesantren Mambaul Hikam untuk menunaikan salat tarawih.
Untuk diketahui, rata-rata dalam sekali salat tarawih jemaah di masjid Ponpes Mambaul Hikam ada sebanyak 1500 orang.
Akibatnya, tidak semua jemaah berada di dalam masjid melainkan membludak hingga teras dan halaman.
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Ratusan Muslim AS Salat Tarawih di Times Square, New York
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.