BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Belum berakhirnya kelangkaan minyak goreng di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membuat para warga yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga terpaksa mengantre dalam operasi pasar yang diselenggarakan di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin (15/3/2022).
Baca Juga: Sudah Didatangi ke Rumah, Warga Tetap Enggan Divaksin, Nakes Terpaksa Pulang dengan Hasil Nihil
Warga mengaku terbantu, lantaran sulitnya membeli minyak goreng di pasaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jika pun ada, itu pun dijual melebihi dari harga eceran tertinggi, mulai dari harga 20 ribu hingga 25 ribu rupiah per liter dengan persediaannya yang terbatas.
"Adanya pasar murah ini Alhamdulillah, dari jauh dikejar saja, ada di pasar tapi itu mahal," ucap Aluh, seorang warga.
Dinas perdagangan dan perindustrian kota Banjarmasin mengaku gelaran operasi pasar ini sebagai upaya jangka pendek dalam mendorong stabilnya harga dengan menyediakan 3.204 liter untuk minyak goreng dan juga gula pasir yang dijual sebanyak 1 ton.
"Untuk penanganan jangka panjang tentu perlu intervensi dari pemerintah pusat," ungkap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar.
Baca Juga: Minyak Goreng Kemasan Mahal, Pedagang Beralih Gunakan Minyak Curah
Untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng di pasaran, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin memastikan menyampaikan kondisi di lapangan ke Kementerian Perdagangan pada 16 maret mendatang bersama pemerintah provinsi dengan harapan munculnya kebijakan baru dalam memudahkan warga mendapatkan minyak goreng yang dijual sesuai harga pemerintah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.