PADANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menetapkan masa tanggap darurat gempa bumi mulai 24 Februari sampai 10 Maret 2022, atau 14 hari.
Penjelasan itu disampaikan oleh Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Jumat (25/2/2022).
Pihaknya juga telah mendirikan posko tempat pengungsian utama di halaman kantor bupati dan sejumlah lokasi di Kajai Talamau.
Diberitakan Antara, sejumlah warga di Kajai, Kecamatan Talamau mendirikan tenda darurat di luar rumah hingga Jumat malam.
Mereka masih khawatir terjadinya gempa susulan yang akan merobohkan rumah mereka.
Baca Juga: Ratusan Korban Gempa Bumi di Pasaman Mengungsi ke Agam
Sementara Pemkab Pasaman Barat, PMI, TNI dan Polri serta relawan terus memberikan bantuan tenaga untuk evakuasi dan menyalurkan bantuan makanan.
Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsi dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.
Selama masa tanggap darurat, Bupati Pasaman Barat akan melakukan langkah-langkah penanganan dampak gempa bumi, di antaranya pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi dan sumber daya.
Selain membuat langkah-langkah perencanaan dan penanggulangan bencana sesuai aturan yang berlaku dan membuat rencana kebutuhan belanja dan sumber biaya.
Sementara, berdasarkan data dari Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal akibat gempa bumi tersebut sebanyak tujuh orang.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Jumat malam.
Baca Juga: Panik Diguncang Gempa, Warga di RSUP M Djamil Padang Berhamburan Keluar
“Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan pada pukul 16.30 WIB jumlah korban meninggal teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 di Kabupaten Pasaman,” urainya.
Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.
Meski demikian, menurut dia, BPBD Kabupaten Pasaman belum merinci kategori korban luka-luka yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB.
Muhari menambahkan, gempa bumi tersebut juga berdampak pada pengungsian warga. Hingga kini sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik.
“BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali. Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi.”
Pascagempa berkekuatan M6,1, Pusdalops BNPB menerima laporan tentang dua gempa susulan yang cukup signifikan dengan M5,0 pada Jumat pukul 11.02 WIB dan M5,1 pukul 11.06 WIB.
Sumber : Antara/BNPB
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.