SOLO, KOMPAS.TV - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi cuitan salah satu pengguna Twitter terkait keputusannya yang gemar memecat wong cilik.
"Ya pak. Saya minta maaf," balas Gibran dalam cuitannya melalui akun @gibran_tweet yang dikutip Kompas.tv, Rabu (29/12/2021).
Respons ini diberikan Gibran untuk menjawab salah satu cuitan dari akun Twitter @BerkahDalem9 yang mengatakan, "Ini walkot yg dikit2 pecat wong cilik ya, ingat anda dipilih oleh wong cilik mas, asih Tresna kuwi membina".
Ya pak. Saya minta maaf https://t.co/1LQkdeZZuu
— Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) December 28, 2021
Hingga berita ini diterbitkan, cuitan Gibran telah mendapat banyak respons dari para pengikutnya.
Terlihat hingga pukul 16.30 WIB, ada sebanyak 321 akun yang membalas. Lalu, 245 akun me-retweet dan 1.480 akun menyukai cuitannya.
Diketahui sebelumnya, respons yang diberikan akun Twitter @BerkahDalem9 dikarenakan keputusan Gibran memecat pengemudi Batik Solo Trans (BST).
Padahal, menurut Gibran, dirinya memecat bukan tanpa alasan. Pengemudi BST itu dipecat lantaran bersikap nakal kepada salah satu penumpangnya melalui pesan singkat dan viral di media sosial.
Baca Juga: Gibran Minta E-Commerce yang Gandeng Solo Tidak Jual Batik dan Sajadah dari China, Ini Alasannya
Gibran menegaskan akan memecat pegawai jika diketahui melakukan kesalahan.
"Nek salah yo dipecat (kalau salah ya dipecat)," kata Gibran seperti dilansir Antara, Rabu (29/12).
Ia mengatakan jika pegawai tersebut melakukan kesalahan besar dan bersifat fatal, maka sanksi yang dikenakan adalah pemecatan.
Hingga saat ini tercatat ada dua pengemudi BST yang sudah dipecat oleh orang nomor satu di Kota Solo tersebut, yakni pengemudi yang dianggapnya sudah melakukan pelecehan verbal terhadap penumpang.
Lalu, pemecatan dilakukan kepada pengemudi yang menyerempet Kereta Api (KA) Batara Kresna relasi Solo-Wonogiri pada bulan Mei lalu.
Gibran juga membantah bahwa dirinya memecat pegawai lantaran viral di media sosial. Ia menyatakan bahwa pemecatan tetap terjadi, meski sebelumnya masyarakat tak mengetahui hal itu.
"Kalau mindah uwong (orang), mecat uwong itu bukan karena viral, mung ora konangan wae (masyarakat hanya tidak tahu saja)," pungkasnya.
Baca Juga: Momen Lucu saat Siswa SD di Solo Salah Sebut Gibran sebagai Presiden Indonesia
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.