BANDUNG, KOMPAS.TV - Fakta-fakta baru terungkap terkait tabrakan dua remaja di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yaitu sosok pelaku dan kondisi korban saat dibuang ke aliran Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jawa Tengah Kombes. Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti membeberkan hal ini pada Kompas TV, Jumat (24/12/2021).
Hasil autopsi pihaknya menemukan bahwa korban laki-laki masih hidup saat dibuang ke sungai. Hal ini diketahui dari kondisi paru-paru korban yang penuh air dan pasir.
Baca Juga: Pengakuan Saksi Mata Dua Sejoli di Nagreg Ditabrak Lalu Dibuang ke Sungai
Korban yang berusia 18 tahun kemungkinan sedang tidak sadarkan diri saat dibuang ke sungai.
“Kalo yang pria waktu kita periksa dengan lengkap, luar dan dalam kita temukan tanda-tanda pasir atau air sungai di saluran nafas sampai paru-paru, itu membuktikan waktu dia dibuang, dia masih dalam keadaan hidup atau mungkin memang tidak sadar," ujar Kombes Sumy Hastry.
Sementara, korban perempuan dipastikan sudah tewas sesaat setelah kecelakaan. Kesimpulan itu dibuktikan dengan luka parah di bagian kepala serta patah tulang tengkorak bawah korban.
Baca Juga: Ini Cara Polisi Kantongi Ciri-Ciri Terduga Penabrak Sejoli yang Mayatnya DItemukan di Sungai Serayu
"Kondisi kedua jenazah tersebut, memang yang wanita waktu ditemukan sudah dalam keadaan pembusukan. Tapi dari luka-luka yang kita lihat, kita periksa, korban wanita tersebut sudah meninggal waktu di kejadian atau TKP,” jelas Sumy.
Di sisi lain, Polda Jabar telah menyerahkan pengejaran pelaku penabrak korban berinisial HS dan S itu pada Pomdam III Siliwangi.
"Untuk penyelidikan pelaku penabrak kecelakaan di Nagreg, diserahkan ke Polisi Militer Kodam (Pomdam) III Siliwangi," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: POMAU Tetapkan 2 Anggota TNI yang Bantu Rachel Vennya Kabur Karantina Sebagai Tersangka
"Pelaku belum ada penangkapan," imbuhnya.
Sementara, Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhiant mengungkapkan, bukti-bukti menunjukkan, para pelaku penabrakan itu adalah anggota TNI AD.
"Memang kalau dilihat dari bukti di TKP diduga dari TNI AD, namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan yang dilakukan Pomdam III Siliwangi," ujar Arie, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Pengambilalihan penyelidikan kasus penabrakan dan pembuangan itu sesuai instruksi dari Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto.
"Terkait hal itu Pangdam III Siliwangi memerintahkan untuk melakukan penyelidikan secara intensif agar segera kita ketahui pelakunya," katanya.
Baca Juga: 28 Personel Polda Sumut Dipecat Tidak Hormat, Salah Satunya Polisi yang Cabuli Istri Tahanan Narkoba
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.