BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Mustasyar PCINU Tunisia, Zuhairi Misrawi, secara terbuka merapatkan dukungannya kepada Yahya Cholil Staquf di gelaran Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Bagi Zuhairi Misrawi atau yang biasa disapa Gus Mis, Yahya Cholil yang karib disapa Gus Yahya, bisa menjadi motor penggerak lokomotif organisasi PBNU di masa depan, khususnya di tengah banyaknya anak-anak muda NU yang potensial.
“Regenerasi adalah jawaban dari banyaknya anak-anak muda NU. Gus Yahya bisa jadi penggerak lokomotif perubahan NU,” papar Gus Mis kepada KOMPAS TV di UIN Raden Intan, Bandar Lampung, Kamis (22/12).
Baca Juga: Muktamar NU Bahas Operasi Penyesuaian Kelamin Pasien Interseks, Ternyata Jumlah Pengidap Meningkat
Zuhairi yang saat ini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Tunisia itu lantas menjelaskan, saat ini adalah waktunya Gus Yahya memimpin NU.
“Saat ini waktunya Gus Yahya. Kiai Said cukup periode, beliau sepuh dan baiknya jadi Begawan, tempat rujukan kita akan ilmu,” papar Gus Mis.
Cendekiawan NU yang menulis tentang Mekkah dan Alquran Kitab Toleransi itu lantas menjelaskan, dukungannya kepada Yahya ini tidak lantas membuat dirinya menafikan peran Kiai Said di PBNU.
“Saya mendukung Kiai Said di dua muktamar sebelumnya. Saya murid beliau. Tapi saat ini waktunya memang Gus Yahya, saya berharap beliau jadi ketua umum PBNU. Gagasan yang ia bawa akan bawa NU lebih maju,” ujarnya di penutup pernyataannya.
Dua kandidat terkuat Ketua Umum PBNU, Gus Yahya dan Kiai Said, hari ini dijadwalkan hadir dalam pleno pemilihan ketua PBNU. Keduanya akan merebutkan suara dari para pengurus wilayah, cabang dan cabang Istimewa NU untuk jabatan ketua umum PBNU yang akan diumumkan malam ini, Rabu (23/12)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.