SEMARANG, KOMPAS.TV - Awalnya Musda IWAPI Jateng terlihat tertib, dimana peserta mengikuti rangkaian acara yang diisi berbagai nara sumber, diantaranya kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah.
Namun pada saat sesi pemilihan ketua DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jateng, terjadi keributan yaitu aksi walk out sejumlah daerah yang kecewa karena calon ketua yang dijagokan gagal menjadi kandidat akibat terbentur ketentuan AD/ART IWAPI.
Dalam ketentuan itu calon ketua harus berdomisili di Kota Semarang atau memiliki usaha di Semarang. Setidaknya ada tujuh perwakilan daerah yang walk out dan 23 perwakilan daerah masih bertahan.
"kalo jadi nanti saya harus berdomisili di Semarang, punya usaha di semarang semua saya sanggupi. Tapi mereka tidak akan percaya, tidak percaya itu belum terjadi kog mas, kalo saya jadi pasti saya harus bertanggung jawab," kata Dwi Astuti, calon ketua gagal lolos.
Sementara itu menurut Ketua Umum DPP IWAPI, Mita Yudi, kejadian walk out merupakan hal yang wajar dalam berdemokrasi, namun pemilihan ketua IWAPI Jateng tetap sah karena memenuhi kuorum.
"Dalam musda ini memang ada sedikit ada dinamika, yang kami sudah menyatakan itu adalah demokrasi berorganisasi. Di awal kita semua sudah kourum dan di tengah ada yang tidak suka kemudian walk out," ujar Mita.
Peserta yang walk out memilih keluar dari arena musda dan langsung memilih pulang ke daearah mereka masing-masing.
#iwapijateng #musdaiwapi #ketuaumumdppiwapi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.