Tuntut UMP Kalsel Naik 8% , Buruh Siap Aksi Turun ke Jalan

BANJARMASIN, KOMPAS.TV Serikat Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel, gelar Rapat Wilayah Khusus (RAWILSUS) pada sabtu (30/10/21) siang.

Dibuka secara resmi oleh Presiden FSPMI, Raiden Hatam Aziz dan dihadiri sejumlah elemen terkait seperti TNI, Polri, Disnakertrans Kalsel, APINDO, KSPSI AGN dan KSBSI Kalsel, dalam RAWILSUS ini juga dibahas tentang tuntutan kaum buruh untuk kenaikan Upah Minimum Provinsi.

Baca Juga: Bea Cukai Kalbagsel Tindak BKCHT Ilegal dengan Kerugian Negara Lebih Rp 327 Juta

Ketua DPW FSPMI Kalsel, juga selaku Presidium Aliansi PBB Kalsel, Yoeyoen Indharto mengatakan, pihaknya menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi di tahun 2021 naik hingga 8 Persen. 

"Pandemi Covid-19 jangan dijadikan pembenar upah tidak naik, kami sudah cukup menahan dalam satu tahun ini" tuturnya.

Menurut Yoeyoen, Hal tersebut juga telah disepakati oleh salah satu perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalsel, yang juga hadir dalam rawilsus ini.

"Benar, perwakilan APINDO yang berhadir juga mengutarakan bahwa mereka setuju UMP dinaikan" Ucap Yoeyoen pada Jurnalis Kompas.tv Sabtu (30/10/21)sore.

Baca Juga: Vaksinasi Jemput Bola, Kodim 1007/Banjarmasin Sasar Warga Pesisir Kota dengan 1000 Dosis Sinovac

Selain itu, Aliansi PBB Kalsel juga akan menggelar aksi turun kejalan dan menuntut aspirasi ke DPRD Provinsi Kalsel terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi 2022 pada pertengan November 2021.