GARUT, KOMPAS.TV - Seorang wanita di Garut, Jawa Barat, berinisial IS terpaksa harus berurusan dengan polisi setelah ketahuan berbohong telah dibegal.
Diketahui, wanita berusia 31 tahun itu sebelumnya mengaku dibegal oleh tiga pria di Garut, Jawa Barat, pada 8 Oktober 2021 lalu.
Baca Juga: Ketahuan Pura-pura Jadi Korban Begal Rp 1 Miliar Lebih, Ibu Ini Ditangkap Polisi
Dari rekayasa pembegalan itu, IS mengaku kehilangan uang sebesar Rp 1,3 miliar Uang itu, kata IS, sebagian ditaruh di jok motor. Karena motornya dirampas, sebagian uangnya pun turut raib.
Setelah ditelusuri pihak kepolisian, ternyata kebohongan IS terbongkar. Aksi pembegalan yang diklaim IS ternyata semua hanya akal-akalan.
Itu dilakukan IS agar lolos dari penagihan utang oleh rentenir yang nilainya kini mencapai Rp 25 miliar.
Akibat cerita rekayasa yang dirancangnya iru, IS kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Polisi Tangkap 11 Begal dari 3 Sindikat yang Kerap Beraksi di Tangerang, Bekasi, Jakarta
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi menjelaskan kronologi IS bisa memiliki utang hingga Rp25 miliar kepada rentenir.
Berdasarkan pengakuan IS ke polisi, kata Dede, utang tersebut berawal dari pinjaman modal usaha berjualan telur yang diajukan IS sebesar Rp 20 juta.
Dari pinjaman itu, tersangka IS diwajibkan oleh rentenir untuk mengembalikan uang yang dipinjam berikut bunganya sebesar Rp 8 juta.
Alih-alih membayarnya, ternyata tersangka IS tidak mampu mengembalikan bunga yang wajib dibayarkannya kepada rentenir itu.
Baca Juga: Simalakama Pedagang Terus Terjerat Rentenir - BERKAS KOMPAS (Bag1)
IS pun kemudian mulai bersiasat. Ia meminjam kembali uang untuk menutupi bunga Rp8 juta itu dengan dalih ada banyak permintaan dari pelanggan.
"Pinjam Rp 20 juta harus dikembalikan dengan lebih Rp 8 juta. Sekarang jual telur ke warung-warung, labanya enggak akan sampai Rp 8 juta," kata Dede dikutip dari Tribunjabar.id, Rabu (13/10/2021).
"Akhirnya untuk nutupin (bunga) itu dia pinjem lagi Rp 8 juta, nah dibalikin ke rentenir itu Rp 8 juta."
Namun, lanjut Dede, dari pinjaman tersebut ternyata ada bunganya juga dan terus menggelembung hingga Rp 40 juta.
Baca Juga: Pria di Bekasi Tewas Bunuh Diri Loncat dari Rooftop Mal, Diduga karena Terlilit Utang
"Nah, dihitung bunganya diakumulasikan jadi Rp 6 miliar," ucap Dede.
Dede menuturkan, dalam menjalankan usahanya, IS sebenarnya sudah bisa mengambil balik keuntungan dalam waktu enam bulan.
"Sebenarnya dalam jangka enam bulan modal dia usaha udah kembali modal," ujar Dede.
"Tetapi bunganya dilipatgulipatkan sama rentenir itu, akhirnya dijadikan Rp 25 miliar utangnya."
Karena bingung terjerat utang mencapai Rp25 miliar, IS kemudian menyusun rencana. Ia berbohong telah menjadi korban begal.
Baca Juga: Kades di Serang Korupsi Dana Desa Hampir Setengah Miliar, Ternyata Uangnya Dipakai Bayar Utang
"Utangnya, catatan rentenir (utang IS) antara Rp 10 miliar hingga Rp 25 miliar lebih. Dia pusing ditagih-tagih terus jadi punya ide dirampok agar rentenir percaya," ujar Dede.
Selain itu, Dede mengatakan, IS sempat juga membuat drama pingsan di Polsek Cisurupan saat hendak dimintai keterangan oleh polisi.
Karena kejadian itu, penyelidikan polisi pun sempat terhambat lantaran IS harus dibawa ke Puskesmas Cisurupan.
Drama yang dilakukan IS tak cukup sampai di situ. Saat di puskesmas, IS kembali histeris hingga dibantu bernapas dengan oksigen dan harus dirawat selama dua hari.
Baca Juga: PKS: Jangan Paksakan Bangun Ibu Kota Baru yang Dananya Bersumber dari Utang
Belakangan, aksi IS akhirnya ketahuan jika ia hanya merekayasa kejadian tersebut agar lepas dari jeratan utang rentenir.
Sumber : TribunJabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.