Kompas TV regional peristiwa

Seorang Nakes Masih Hilang Usai Kabur dari Serangan KKB, TNI Tambah Pasukan di Kiwirok Papua

Kompas.tv - 20 September 2021, 10:20 WIB
seorang-nakes-masih-hilang-usai-kabur-dari-serangan-kkb-tni-tambah-pasukan-di-kiwirok-papua
Sebuah helikopter TNI mengevakuasi para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi korban penyerangan KKB di Papua. (Sumber: Dok. Pendam Cenderawasih via Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

PAPUA, KOMPAS.TV - Seorang tenaga kesehatan atau nakes bernama Gerald Sokoy yang hilang di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, ternyata belum ditemukan.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan membantah terkait berita yang menyatakan Gerald Sokoy yang hilang di Kiwirok itu sudah ditemukan.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Pegunungan Bintang Papua Kembali Aktif Pasca Serangan KKB di Kiwirok

Menurutnya, berita yang beredar soal keberadaan nakes Gerald Sokoy tidak benar alias hoaks.

"Berita itu tidak benar atau hoaks," kata Brigjen Izak Pangemanan dalam keterangannya di Jayapura yang dikutip pada Senin (20/9/2021).

Izak menuturkan, aparat keamanan hingga kini masih melakukan pencarian terhadap Gerald yang terpencar dari rekan-rekannya saat berupaya menyelamatkan diri dari amukan KKB yang menyerang Kiwirok pada Senin (13/9/2021) lalu.

Baca Juga: Nakes Diserang KKB di Papua, Pemerintah Didesak Bertindak Tegas Usut Pelaku

Izak mengatakan, hingga Minggu (19/9/2021) aparat keamanan masih melakukan pencarian, namun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan Gerald Sokoy.

"Kami hanya bisa berharap agar kondisi Gerald Sokoy baik-baik saja dan lolos dari aksi brutal KKB yang melakukan pengejaran terhadap nakes, menganiaya mereka, dan membakar berbagai fasilitas umum di Kiwirok," kata Izak.

Dari laporan yang diterimanya, kata Danem 172/PWY itu menambahkan, saat ini Kota Kiwirok sudah dikuasai aparat keamanan dan tidak ada lagi KKB.

Baca Juga: Selain KKB, Polres Mimika juga Antisipasi Gesekan Suku yang Dapat Ganggu PON XX

Korem 172/PWY sudah menambah personel dari Yonif 715/Raider dan Yonif 403/WP untuk membantu pengamanan di Kiwirok.

"Tidak ada penonjolan dari KKB Pimpinan Lamek Taplo beserta anak buahnya, " tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini warga sipil yang masih berada di Kiwirok ada sebanyak 20 orang. Dari jumlah itu, seorang di antaranya merupakan orang asli Papua (OAP) bernama Yosefa Taplo.

Sedangkan 83 orang lainnya yang merupakan OAP diduga masih bersembunyi di hutan karena ketakutan saat KKB melakukan aksi pembakaran dan mengejar dan menganiaya tenaga kesehatan.

Baca Juga: Selain KKB, Polres Mimika juga Antisipasi Gesekan Suku yang Dapat Ganggu PON XX

Lebih lanjut, ketika ditanya kapan rencana evakuasi jenazah Gabriela Meilan dan warga sipil non-OAP, Danrem 172 PWY mengaku masih menunggu helikopter yang akan mengevakuasi mereka.

"Mudah-mudahan Senin (20/9/2021) evakuasi dapat dilakukan, " kata Brigjen TNI Izak Pangemanan.

Seperti diketahui, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo, terlibat baku tembak dengan aparat keamanan di Kiwirok pada Senin (13/9/2021).

Baca Juga: KKB Bunuh Nakes, Gubernur Papua Minta Pemkab Pegunungan Bintang Lebih Aktif Selesaikan Masalah

Selain itu, mereka melakukan aksi pembakaran dan penganiayaan terhadap nakes sehingga menyebabkan seorang di antaranya yaitu Gabriel Meilan meninggal.

Saat ditemukan, korban Gabriel Meilan terluka akibat dianiaya saat bersama rekannya yang terjatuh ke dalam jurang.

Jenazah Gabriela Meilan saat ini telah disemayamkan di Koramil Kiwirok.

Baca Juga: Ketua MPR Pertanyakan Sikap Aktivis HAM yang Diam Saat Nakes Jadi Korban Serangan KKB

 




Sumber : Kompas TV/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x