SEMARANG, KOMPAS.TV - Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Antoni Arif Priadi mengatakan, pihaknya tidak mentolerir terjadinya tindak kekerasan di lingkungan kampus. Meski kekerasan terjadi di luar area kampus.
Antoni menegaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan fokus melakukan investigasi internal terhadap tindak kekerasan yang melibatkan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
"PIP Semarang saya minta fokus dan mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut insiden ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021).
Ia mengatakan, sebagai langkah preventif, PIP Semarang diminta untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan pembinaan karakter sesegera mungkin secara virtual bagi seluruh civitas akademika.
Kegiatan itu bertujuan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang telah diatur dalam pedoman pola pengasuhan taruna di lingkungan BPSDMP.
“Bagi para taruna, penting untuk diingatkan kembali hal itu, karena hampir 2 tahun ini tidak secara penuh tinggal di dalam asrama karena menjalani pembelajaran jarak jauh," kata Antoni.
Baca Juga: Mahasiswa PIP Meninggal Diduga Dianiaya Senior
Seperti diberitakan, seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah, Zidan Muhammad Faza (21), meninggal dunia setelah dianiaya oleh seniornya.
Taruna semester 6 tersebut diduga tewas setelah dipukul seniornya, Caesar Richardo Bintang Samudro Tampubolon dengan status taruna tingkat 8.
Dari informasi yang dihinpun, peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Senin (6/9/2021) malam.
Insiden bermula ketika korban bersama temannya sedang berboncengan naik motor dan tidak sengaja bersenggolan dengan pelaku yang merupakan seniornya di PIP, pada daerah Tegalsari, Semarang, sekitar pukul 23.00 WIB.
Pelaku yang emosi kemudian menghampiri korban dan memukul bagian perut hingga korban tak sadarkan diri.
Korban sempat dilarikan ke RS Roemani Semarang, namun nyawanya tidak tertolong.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, pelaku sendiri saat ini sudah ditangkap. "Tersangka dan barang bukti sudah diamankan di polsek, selanjutnya akan diproses lebih lanjut di polrestabes," tuturnya dilansir dari ANTARA.
Baca Juga: Dukung Ganjil Genap di Kawasan Puncak, Kemenhub Siapkan Regulasinya
Kata Antoni, pasca tindakan kekerasan itu, pihak Direktur PIP Semarang menugaskan Wakil Direktur 3 serta Kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna dan Perwira Siswa (Pusbangkatarsis) untuk fokus pada penyelesaian masalah, termasuk berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak kepolisian.
Selanjutnya, BPSDM Perhubungan akan segera menyiapkan langkah-langkah nyata peningkatan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Bagi pengelola kampus juga perlu ditekankan kembali mengenai penerapan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah secara tegas dan berkelanjutan," pungkas Antoni.
Baca Juga: Waspadai Gelombang 6 Meter di Beberapa Wilayah, Kemenhub Terbitkan Maklumat Pelayaran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.