LUMAJANG, KOMPAS.TV - Bantuan pangan non tunai dan program keluarga harapan di Lumajang Jawa Timur diduga dipotong oleh oknum penyalur bantuan. Pihak pemerintah desa terpaksa mendirikan posko pengaduan, karena banyaknya warga yang laporan kasus tersebut.
Ratusan warga dari tiga dusun di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang mendatangi kantor desa setempat untuk mengadukan pemotongan bantuan sosial. Pemotongan bansos itu diduga dilakukan oleh pemilik E-warung dan pendamping bansos.
Kasus itu terbongkar saat warga hendak melakukan transaksi non tunai dengan atm PKH di E-Warung Desa Sawaran Kulon. Namun pemilik E-warung justru mengatakan bantuan belum terkirim.
Baca Juga: Korupsi Bantuan PKH Rp450 Juta, Penny Tri Herdiani Terancam Penjara Seumur Hidup
Setelah dicek di E-warung desa lain ternyata transaksi bisa dilakukan, namun sayang saldo mereka berkurang. Warga menduga dana bantuan yang berada di ATMnya dipotong dengan cara memindahkan saldo mereka ke rekening pemilik e-warung. Adapun jumlah pemotongan bervariasi dan diduga sudah berlangsung lama.
Kasus itu tengah didalami oleh pihak Koordinator PKH Kabupaten Lumajang, Akbar Alamin. Namun menurutnya sejauh ini alur pencairan berjalan sesuai aturan. Pihak bank setiap bulan selalu mengirim bantuan sesuai nominal yang ditetapkan.
#Penyelewengan #Korupsi #BantuanPanganNonTunai #ProgramKeluargaHarapan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.