JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal penyuntikan vaksin kosong di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Riza menyayangkan adanya kelalaian tenaga kesehatan tersebut. "Kami minta jangan ada tenaga kesehatan yang melanggar ketentuan," ucap Riza dalam rekaman suara, Selasa (10/8/2021).
Adapun sanksi bagi pelaku itu, Riza menyerahkan kepada Kementerian Kesehatan. "Nanti Kementerian Kesehatan yang akan memberikan sanksi yang tegas," sambungnya.
Mencegah peristiwa itu terulang, Riza meminta kedisiplinan tenaga kesehatan yang bertugas saat melakukan vaksinasi.
"Kami berterima kasih banyak kepada pihak yang ikut terlibat membantu penyelenggaraan vaksin," terang Riza.
Baca Juga: Pengakuan Pelaku Kasus Vaksin Kosong: Suntik 599 Orang di Hari Kejadian
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peristiwa vaksinasi Covid-19 yang diduga menggunakan alat suntik kosong di Pluit, Jakarta Utara, Jumat (6/8/2021), terjadi karena kelalaian vaksinator.
"Ini sebabnya kesalahan saat mengambil suntikan yang belum diisi vaksin," kata Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (9/8/2021) malam seperti dilansir ANTARA.
Nadia mengatakan, vaksinator tersebut diketahui bekerja sebagai tenaga perawat di Rumah Sakit Graha Kedoya, Jakarta Utara.
Peristiwa itu, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh personel Kepolisian Sektor (Polsek) setempat untuk memperoleh keterangan dari sejumlah pihak terkait. "Saat ini sedang didalami oleh polisi," katanya.
Atas kejadian tersebut, kata Nadia, Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah memutus kerja sama dengan vaksinator tersebut.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak boleh menjadi vaksinator lagi dan kita juga minta penanggung jawab harus lebih memonitor hal ini," katanya.
Vaksin kosong tersebut diketahui melalui tayangan video yang memperlihatkan seorang pria mendapat vaksin Covid-19 dari alat suntik kosong.
Tayangan itu viral di sejumlah media sosial.
Video berdurasi 15 detik itu memperlihatkan bagian "plunger" atau komponen pompa piston di alat suntik berada pada indikator nol tanpa cairan di dalam tabung.
Baca Juga: Sambil Menangis, Pelaku Suntik Vaksin Kosong di Pluit Minta Maaf dan Ngaku Lalai
EO, tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kosong di Pluit mengaku tak memiliki maksud jahat saat peristiwa itu terjadi. Sambil menangis, EO meminta maaf atas kelalaiannya itu.
"Saya mohon maaf terlebih pertama kepada keluarga dan orangtua anak yang saya telah vaksin. Saya mohon maaf, saya tidak ada niat apa pun," kata EO dalam rekaman yang diterima KOMPAS TV.
"Saya hanya ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin. Saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang diresahkan oleh kejadian ini," lanjutnya.
EO mengaku, pada saat kejadian tersebut, dia telah menyuntikkan vaksin terhadap 599 orang. EO berjanji akan menghadapi proses hukum.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Nakes Tersangka Penyuntikan Vaksin Kosong di Pluit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.