JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan kerusuhan yang terjadi Kabupaten Yalimo, Papua, berpotensi menjadi perang suku.
Karena itu, dia menegaskan, bahwa perlunya penanganan khusus dalam mengatasi kasus di Yalimo yang terjadi sejak Selasa (29/6/2021) kemarin.
Baca Juga: Rusuh Akibat Pasangan Cabup Didiskualifikasi MK, 1.146 Orang di Kabupaten Yalimo Papua Mengungsi
Menurut Fakhiri, penanganan khusus diperlukan guna menghindari bentrok berkepanjangan.
Mengingat, massa pasangan calon nomor urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil kecewa dan tidak menyangka dengan hasil putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Aksi para pendukung paslon 01 itu dilakukan secara spontan sesaat setelah MK memutuskan mendiskualifikasi calonnya," kata Fakhiri seusai syukuran HUT ke-75 Bhayangkara di Jayapura, Kamis (1/6/2021).
"Sehingga Polda Papua berhati-hati dalam menangani kasus tersebut."
Baca Juga: Antisipasi Kerusuhan Yalimo Meluas, Polres Jayawijaya Siagakan Personel
Dari laporan yang diterima, Fakhiri menjelaskan, awalnya para pendukung Erdi Dabi menonton jalannya sidang di Elelim.
Setelah mendengar hasil putusan MK, massa langsung melakukan aksi pembakaran sejumlah gedung pemerintahan dan fasilitas umum. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Tak hanya itu, massa juga melakukan pemalangan di sepanjang jalan menuju Wamena serta sempat membakar jembatan namun cepat dipadamkan.
"Saya juga sudah bertemu dengan paslon 01 dan berharap mereka membantu meredam emosi para pendukung sehingga tidak melakukan aksi anarkis", ucap Fakhiri.
Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan di Yalimo, Papua: Massa Bakar Kantor Pemerintah karena Tak Puas Hasil Sidang MK
Selain menemui paslon 01, Fakhir mengaku akan segera bertemu dengan paslon 02 pasangan Lakius Peyon dan Nahum Mabel.
Lebih lanjut, Fakhiri mengakui pihaknya ada kesalahan prediksi yang dibuat Polres Yalimo.
Sebab, Polres Yalimo sebelumnya meyakini pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil akan menang di MK.
Karena itu, dipastikan tidak akan ada reaksi berlebihan dari para pendukung masing-masing pasangan calon.
Baca Juga: Kerusuhan di Yalimo hingga 7 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua Kerahkan 2 SST Brimob
"Kapolres percaya tidak akan ada masalah sehingga mengembalikan BKO yang ada di Yalimo hingga personel TNI/Polri di kabupaten ini hanya 103 personel, 40 personel di antaranya adalah anggota Polres Yalimo," ujat Irjen Pol. Fakhiri.
Baru setelah terjadi insiden kerusuhan, sejak Rabu (30/6/201) Polda Papua sudah menambah pasukan Brimob ke Elelim guna membantu mengamankan wilayah itu.
"Bahkan dalam waktu dekat, dirinya bersama Pangdam XVII Cenderawasih akan ke Elelim untuk bertemu langsung dengan masyarakat bersama para paslon," tutur Fakhiri.
Baca Juga: Kerusuhan di Yalimo hingga 7 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua Kerahkan 2 SST Brimob
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Yalimo diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni paslon Erdi Dabi-Jhon Wilil dan paslon Lakius Peyon dan Nahum Mabel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.