SEMARANG, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta berimbas pada kelangkaan stok oksigen di tingkat pedagang oksigen isi ulang. Para pedagang mengaku, kelangkaan terjadi karena pihak distributor memprioritaskan pasokan oksigen untuk rumah sakit.
Kelangkaan oksigen eceran ini dialami para pedagang di kawasan Jalan Kusbini, Kota yogyakarta. Di tempat ini, sejumlah pedagang oksigen isi ulang tak lagi melayani permintaan konsumen, karena pasokan oksigen dari distributor dihentikan untuk sementara waktu. Selain minimnya bahan cairan pembuat oksigen, menurut para pedagang, kelangkaan di tingkat pengecer juga disebabkan kebijakan distributor saat ini lebih memprioritaskan pasokan oksigen untuk rumah sakit, sebagai akibat melonjakan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Para pelanggan yang bukan pasien Covid-19 kini kesulitan mendapatkan oksigen. Satu-satunya cara agar mereka tetap bisa mendapatkan oksigen, para pelanggan oksigen eceran ini harus antre di rumah sakit. Priyo Bowo, salah satu pelanggan mengatakan, sejak Senin lalu, oksigen sudah kosong dan belum ada kiriman dari distributor. "Karena pasokan oksigen saat ini diutamakan untuk rumah sakit. Pihak distributor mengaku saat ini kekurangan bahan cairan pembuatan oksigen. untuk pelanggan lama, terpaksa diarahkan untuk ke rumah sakit agar bisa mendapatkan oksigen,” katanya.
Sementara itu, meski langka di tingkat pengecer, namun Pemprov DIY memastikan persediaan oksigen untuk rumah sakit masih terbilang aman. Pemprov DIY telah menjalin kesepakatan dengan para distributor, agar pasokan oksigen untuk rumah sakit ditambah. Namun karena keterbatasan stok oksigen, pihak rumah sakit tidak serta merta bisa melayani permintaan oksigen dari masyarakat.
#stokoksigenkosong #pedagangoksigenisiulang #oksigendiutamakanrumahsakit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.